Semua Ada Masa Dan Waktunya

in story •  6 years ago 

Pada suatu waktu, saya bertanya kepada seorang guru, "Bagaimana saya bisa membuktikan bahwa Surat Alfatihah itu adalah isi dari Alquran?".

Beliau menjawab, "Apa dirimu tidak yakin?".


IMG_20190609_210349.jpg

"Saya yakin, namun bukankah kita diminta juga untuk bersaksi dan mendirikan?! Bagaimana saya bisa saya bersaksi bila saya tidak mengerti? Saya takut pada Allah, saya hanya manusia yang bisa salah mengerti. Lagipula, alangkah indahnya bila mengerti, sehingga kita mampu mengajarkan kepada mereka yang hatinya belum terbuka sehingga tidak mampu meyakininya. Biarlah akal mereka berputar dan menyaksikan kebesaran Allah", jawab saya.

"Dengarkanlah, Mariska. Hayati dan mintalah petunjuk Allah. Mintalah kepada Allah agar dirimu mengerti," jawab beliau dengan lembut.

Saya dengarkan berulang-ulang Surat Alfatihah dan saya juga berdoa memohon kepadaNya agar saya mengerti. Tak lama, Allah memberikan saya jalan. Allah mempertemukan saya dengan seorang Guru Besar Matematika dari UGM, sudah almarhum, yang mempelajari matematika Alquran. Beliau mengajarkan saya bagaimana membaca Alquran dengan menggunakan logika matematika, sebuah ilmu yang saya juga pernah pelajari sebelumnya dari seorang guru asal Jerman, logika biner.

Begitu terkejut dan takjubnya saya begitu menyaksikan kebesaran Allah. Benarlah, Surat Alfatihah adalah isi dari Alquran. Setiap huruf, kata, dan kalimatnya adalah rangkaian pemikiran, struktur dan pola, bahkan daftar isi dari seluruh isi Alquran. Maha Besar Allah! Tidak ada manusia yang mampu menulis demikian, bahkan penulis terhebat pun tidak akan mampu!

Keinginan saya untuk belajar semakin kuat, apalagi ilmu yang diberikan Allah hanyalah setetes air di samudra dan hanya kepada manusia diberikan olehNya. Saya tidak mau menyia-nyiakan ilmu, begitu berarti, tanpa ilmu bagaimana saya menjadi manusia?! Tidak ada waktu yang hendaknya disia-siakan, apalagi hanya karena malas. Sungguh rugi. Belajar adalah bentuk dari hormat dan sujud kepada Allah, dan menurut saya, malas belajar sama dengan kesombongan pada Allah. Sementara saya tidak mau sombong, saya pegang prinsip ini dan terapkan hingga sekarang dan semoga hingga nanti.

Saya berpikir, benarlah sebagai umat muslim hendaknya kita menjadi pintar dan pandai. Jika kita tidak belajar dan hanya menerima begitu saja, bagaimana kita tahu bila ada yang diubah dari Alquran? Bahkan satu huruf yang bernilai nol pun bisa mengubah arti dan makna dari Alquran. Lagi-lagi saya pun takjub. Allah Maha Benar.

Saya pernah juga memberikan argumen atas Theory of Everything, G-String, dan M-String yang dibuat oleh Stephen Hawking. Bagi saya, semua itu adalah teori yang masih terbatas dengan persepsi dan banyak sekali asumsi, bukanlah sebuah kebenaran mutlak yang membuat saya patut memujanya.

"Allah adalah sebelum awal dan di dalam kitab suci disebutkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam logika saya secara matematika, langit dan bumi ini adalah ruang. Tidak ada atom terkecil pun yang bisa ada bila tidak ada ruang. Bagaimana mungkin berpikir bahwa bumi ini tercipta karena ini dan itu bila tidak mengakui bahwa harus ada ruang sebelumnya? Mengapa keberadaan ruang dan siapa yang membuatnya diabaikan?!", kira-kira begitulah argumen saya.

Belum lagi soal panas dan dingin, bagaimana bisa ada panas dan dingin, bila tidak ada yang menciptakan siang dan malam sebelumnya? Dari mana gas-gas dan unsur-unsur terbentuk bila tidak ada panas dan dingin, serta air?! Ya Allah, saya bisa salah. Saya tidak mengerti semuanya, namun dengan cara ini saya ingin menyampaikan kebenaranMu. Saya bukan ahli kitab, ulama, saya bahkan bukan orang suci yang tidak memiliki dosa. Saya hanya manusia biasa yang ingin menjadi lebih baik karenaMu, ya Allah. Malu hati saya bila saya sombong dan malas belajar.

Saat saya menulis tulisan ini pun, saya masih bergetar. Air mata saya menetes terharu. Allah begitu baiknya mengajar dan memberikan semua yang terbaik, bagaimana mungkin semua ini ada bila bukan karena Allah?! Hanya Allah yang tidak terbatas dan saya bersaksi atas kebesaranNya, tiada Tuhan selain Allah.

Oleh karena itulah, saya juga tidak pernah takut, bahkan di setiap langkah perjuangan, sebab kebenaran itu sangat penting. Banyak yang merasa pintar dan hebat lalu sombong dan mengetahui segalanya, namun sesungguhnya ada banyak hal yang tidak diketahui dan bahkan tidak mampu dimengerti. Mereka tidak akan mampu mengerti, karena mereka hanya ingin dimengerti. Mereka boleh merasa hebat memiliki segala rencana, perangkat, dan segala kekuatan, namun tak akan ada yang mampu mengalahkan kebesaran Allah. Kebenaran harus dipegang teguh, tanpa ragu, apalagi bila sudah sanggup bersaksi karenaNya.

Semua ada masa dan waktunya, kebenaran tak akan mungkin hilang, sedangkan kepalsuan hanyalah sementara. Pada masa dan waktunya tiba, semoga tidak ada penyesalan bagi yang berpegang teguh padaNya.

Bandung, 8 Juni 2019

18:47 WIB

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Pengalaman mbak mariska tadi, adalah pelajaran berharga buat saya khususnya. Satu hal yang terus saya ingat dari tulisan diatas adalah, "Kita memang harus banyak bertanya". Dalam segala hal, kalau kita ragu, maka jangan malu untuk bertanya, supaya kita makin banyak tau, dan tentunya pengetahuan pun jadi luas. Kesimpulanya, dari keseluruhan isi tulisan tadi, tersirat pesan yang mendalam akan makna perjalanan hidup anak manusia.

Salam hangat selalu mbak 😊

Gmn dgn makrokosmos & mikrokosmos, apakah mempunyai ruang & waktu jg?

Apa perbedaan masa dan waktu?