Binatang Binatang! Manusia Binatang!

in story •  7 years ago 

Bukit tinggi yang berdiri tegak di tengah hamparan lautan pepohonan hutan. Pria dengan pakaian compang camping berlari bagai orang kesetanan. Berkali-kali jatuh terantuk batu hingga menambah dekil di tubuh yang telah penuh kerak daki dan cemong hitam di wajah. Berbau busuk, seakan telah lama direndam dalam lumpur berisi bangkai.

images(23).jpgSuGam

Pria itu terengah-engah dan berdiri gontai di tubir bukit yang gundul. Butiran batu bercampur debu pasir terjatuh digerus kaki ceking tak berdaging si pria dekil. Dia menatap bulan purnama tanpa berkedip dengan badan bergoyang ditiup angin malam yang semilir berhembus beku.

Sorot matanya yang membias purnama, berkaca-kaca penuh kesedihan. Tegas menyampaikan pesan pada satelit malam tentang cerita hidupnya yang tidak bisa diuraikan oleh lisan. Dia pria dekil yang dahulu biasa mengenakan jas necis keluaran Armani. Dia pria busuk dengan mulut berbisa yang mampu membuai korban sebelum membunuhnya secara perlahan. Dia yang dikenal terkenal yang kini ingin hilang tiada dikenali.

Pria itu tertunduk menatap gelombang hijau yang beriak di bawah. Kecut rasa menggelayut di hati. Dia ingin mati, tetapi takutnya hati menghadap Sang Maut, mengikat sendi untuk bergeming.

images(24).jpgSuGam

Dia pria penakut, yang rela menatap kesayangan dengan senyum pecundang saat dicabik tangan durjana. Dia pria pembual, yang memiliki seribu topeng penutup centang perentang koreng busuk bernanah di wajahnya. Dia si pembunuh tidak bernoda darah. Si pemerkosa kehidupan.

Pria dekil setengah berjongkok, demi memegas tungkai kaki. Melejitkan tenaga yang mendorong udara di perut, sebelum termuntah kencang dalam satu lolongan panjang. Meresonansi alunan hati yang bercampur aduk dalam melodi sedih penyesalan diri.

Derap kaki memburu merambat mendekat. Menyibak tirai hutan untuk menampakan sosok tubuh-tubuh berseragam coklat. Mengepung si pria dekil yang masih tergugu walau sadar bahaya tak berjarak.

Sosok berseragam menggeram. Menyeringai hingga menampakan deretan taring bersalut liur. Pria dekil diterjang seketika. Diterkam moncong panjang berbulu kelabu, kemudian dilempar dari tubir ke belakang, hingga terguling sampai terantuk batang tegak pepohonan.

Si pria ditindih kangkangan sosok berseragam. Diringkus mati setiap sendi geraknya, sebelum dijerat ketat kalung berantai besi, pemberangus kebebasan.

"Puih! Sialan! Moncongku jadi harus merasakan tengiknya si binatang jadah ini!" Sosok berseragam bertubuh serigala berjalan dengan langkah menghentak menggunakan kedua kakinya. Mendekati si pria dekil, yang tengah meringis ketakutan ditindih badan berat sepasang babi yang dibalut seragam.

images(26).jpgSuGam

"Bawa dia kembali ke kandang, dan segera cuci tubuh kalian dari najis si hewan laknat itu!"

Si Pria merangkak digiring paksa oleh kedua babi yang memandangnya jijik. Dicambuk berkali-kali agar bergegas merayapi jalan berbatu. Menjadi manusia binatang bertubuh najis dalam kekangan hewan manusia

images(27).jpgSuGam

Purnama meredup ditutup kumulus awan. Seakan sang surya malam itu menyedekap mukanya, demi menahan tangis dari tragedi absurd di panggung konyol dunia.

images(28).jpgSuGam

Cerita ini pernah saya posting sebelumnya di sini

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

very informative man

Mantap Ndan