Burni Telong adalah Harapan ( Part IV )

in story •  7 years ago 

image

Setelah kami tertawa lepas dengan napas yang masih ngos-ngos an, muncul kelakuan unik dari bang Irwan, dengan mengambil smartphone sauminya dan tadaaaa.

"Hallo guys kita lagi di pintu rimba, sebentar lagi kita akan menuju Selter I, kita bareng tim Unimal Steemit, ada master dSoun, master dTube, master Utupian dan master Meme" katanya dengan gaya bicaranya yang membuat kami kembali ketawa-ketawa lagi.

{ Baca Juga : Burni Telong adalah Harapan III }

Sebelum jauh ke cerita selanjutnya aku akan kasi info untuk kamu, yang dimaksud master oleh bang Irwan tadi diantaranya, untuk master dSound adala bang Hatta, Utopian bang Naufal, dTube bang Rizki dan master Meme itu bang Azmi. saran untuk mu kalau tak sependapat atau mau cari tau tentang mereka silahkan klik namanya dan liat blognya.

Di kemudian waktu bang Irwan ungkap bahwa kita harus teruspromosi wisata dan daerah, karena memang di luar Aceh mereka tidak banyak yang tau akan keindahan Aceh, aku sependapat dengan pemikiran bang Irwan, karena aku juga sudah mengalami hal yang sama, prihal yang terus di suguhi pertanyaan yang unik, seperti Aceh itu masih Konflik ya?, kalau bawa payung kita di tembak ya?, Aceh itu masih rawan Gempa ya?.

Untuk itu kamu kalau tau dan pernah di tanyai demikian, maka kamu harus dengan sabar menjelaskan kepada yang nanya, karena memang mereka sangat haus info tentang Aceh apalagi dengan wisatanya, sama halnya hausnya bang Rizki minta air kepada kami..

"Aku dehidrasi" katanya di pertengahan Pintu Rimba menuju selter I.

Kemudian bang Naufal menyodorkan air mineral yang di bawa dalam botol Aqua.

Cuaca sudah mulai mendung, mungkin karena kami sudah berada di pertengahan gunung, dinginnya sudah mulai terasa meski tak menusuk hingga tulang, tapi Sagub ( Asap ) kata bang Azmi sudah keluar dari mulut, bagai hidup di negeri barat bagian bumi.

Aku dan bang Hatta ketawa mendengar ucapan yang unik dari bang Azmi, yang mengatakan kabut itu Asap.

"Sagub nya banyak kali" dia berkata kepada ku, tapi saat itu aku belum tau arti Sagub karena itu dalam bahasa Aceh artinya Asap.

"Bukan Sagub tapi Kabut" Jawab bang Hatta sembari ketawa lepas.

"Haahaha" kami ketawa bareng.

Sembari menunggu yang lain kami sempat ckrek, ckrek, dan ckrek. ambil foto sebelum gelap hari, karena aku perkirakan sebentar lagi akan gelap.

Sesaat lagi kami mendengar teriakan
"Eauyyy"

Aku belum tau itu suara siapa, kemudian suara itu semakin mendekat, memang di tengah hutan yang asri, otak ku sensitif bener urusan misteri hutan, Eh ternyata suara itu berasal dari mulut bang Naufal.

Mendaki terus mendaki tampa sedikitpun ada menurun atau rata semakin meningkatkan degub jantung, termasuk jantung ku, apalagi jantungnya bang Rizki.

"Bukan sakit kaki, tapi napas ni yang enggak bisa tarik" Kat bang Rizki dengan gambaran keringat membanjiri wajahnya menampakan dia sangat lelah.

"Ini pertama dan ahir" Katanya lagi, kami terus beradu tawa.

Sesaat lagi kami melangkahkan kaki, Selter I sudah tampak, tulisan ada air 50 Meter ke arah kiri jika kamu berjalan menunju puncak, Tim mendaki lain dari Pramuka Bener Meriah dan dari berbagai sekolah sudah mulai istirahat sejenak, sebagian dari mereka juga mengambil air untuk persediaan menuju puncak.

Sama hal dengan yang aku, bang Irwan dan bang Azmi, pasalnya kami juga ambil air untuk memasak di Selter III nanti.

"Cuma ini tempat air kita bang" dengan perasaan agak kaget aku melihat Jerigen hanya dua ukuran 2 liter dan botol aqua dengan ukuran 2 liter pula

"Isi terus" kata bang Irwan.

Sembari mengantri untuk mengisi air yang nanti akan kami nikmati dinginnya hingga memeluk jantung dan lambung, aku kepikiran bagaimana nanti jika kami kekurangan air, penderiataan seperti apa yang akan menimpa kami.

Tapi aku optimis karena mendengar ungkapan bang Irwan, bahwa ada wadah di dekat tenda pemandu, dan kamu tau air di sana tidak ada, jangankan air, wadahnya juga sudah terbalik.

Kamu tau apa yang kami lakukan?, yang kami lakukan itu sangat

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Lagi enak baca eee nge meh, sampai episode berapa kira-kira Bang @sadramunawar, jadi pingin naik, cerita ini seperti salah satu panggilan untuk naik Burni Telong.

Semoga makin sukses

Salam

Hahahahaha

Hahaa😁

Hehhehe, sampe episode sepuluh we mungkin bang, karena banyak hal yang harus di tulis bang, 😊

Mungkin sering naik turun burni telong maskanya bs nulis sampai eposido selanjutnya.
Sukses trus@sadramunawar.

Baru dua kali naik bang @arman83, senang aja nulisnya hehe