Saya rasa tidak ada manusia yang tidak memiliki ego dalam diri pribadi, itu lumrah sebagai makhluk sosial. Namun tergantung dari pribadi yang mengelola ego itu sendiri apakah bisa menguntungkan atau justru merusak.
Kenapa begitu? Menguntungkan bagi si pribadi itu karena ego itu pada dasarnya adalah di mana seseorang akan berusaha untuk tahu dan memahami dirinya sendiri. Sadar akan jati diri, menjadikan seseorang tahu apa yang harus dilakukannya, apa kebutuhannya, lalu berfikir bagaimana cara untuk memenuhi segala hal yang penting bagi hidupnya itu. Mengharuskannya menjadi seorang perencana bagi masa depannya, lalu mampu mengevaluasi segala kekurangannya yang ada pada dirinya, diakhiri dengan perbaikan.
Namun akan merusak pribadi yang terlanjur menjadi ego-isme dan egoistis karena cenderung berfikir "aku" dari pada "kita". Mungkin tanpa disadari saya, kamu dan yaaa!!! kamu juga pernah bahkan sering bersikap seperti ini. Sebagai contoh terkadang enggan menyapa jika tidak di sapa duluan, baik itu teman atau pun kerabat, enggan menerima nasehat atau ide orang lain,dll. Yang akhirnya akan menciptakan jarak dari sebuah hubungan dan merubah pandangan orang secara pribadi.
Harus kah membunuh ego!! Rasanya tidak, kelola saja ego kita sperti di awal cerita agar tidak mengarah kepada ego-isme dan ego-istis.