Seeing the beauty of Sunset in the Greater China Complex [Billingual]

Saya : dek, jak tajak meuen jak. ( dek, ayo kita main-main)

Saumi :Hoe tajak bang. ( kemana bang)

Saya : kaek ju keuno, tajak keudeh ujong batee siat. (Naik cepat ke mobil, kita ke ujong batee sebentar)

Saumi : Siat bang kujep kupi dile. ( sebentar bang, minum kopi dulu)

Saya : kaek ju, ide Cot Paya Tajeb kupi. ( Naik cepat, di Cot Paya kita minum kopi Tubruk)

Saumi : ooo pah that tajeb kupi tubroek di Cot Paya ( oooo, iya cocok kita minum kopi dicot paya)

Percakapan singkat ini terjadi sekitar jam 3,20 di sebuah warung didesa Lamreh Kecamatan Darussalam Aceh Besar. Berangkatlah @suhaimiaceh berdua dengan teman Saumi panggilan akrabnya.

Saumi tidak tau apa tujuan saya mengajaknya ke ujong batee, ujong batee adalah sebuah tempat rekreasi yang ramai dikunjungi oleh masyarakat pada hari libur, lokasi pantai yang indah dengan pohon aru nya yang berjejeran disepanjang pantainya.

Kami tiba dicot paya jam 4,30, langung memesan secangkir kopi ulekareng khas Aceh, 30 menit kami waktu yang kami habiskan dicot paya dan melanjutkan perjalanan menuju ketempat tujuan. Sambil berbincang-bincang didalam mobi, sampailah kami ke Desa Neuheun, saya membelokkan arah mobil kekanan menuju ke sebuah komplek Tiongkok, perumahan yang dibangun sekitar 14 tahun yang lalu disaat Aceh digoyang oleh dasyatnya gelombang Tsunami berkekuatan 9,0 skalarighter.

Kami sampai disana tepat jam 5 sore. Dekgam bertanya kepada saya :

Saumi :Bang, kok tajak keno tanyo, tapi meujak u ujong batee. ( kenapa kita kesini bang, bukannya tadi mau ke ujong batee)

Saya : Sebenarjih tujuan kon u ujong batee, tapi tajak keuno tajak kalon dilop mata uro di ateuh glee nyo. ( sebanarnya tujuannya bukan ke ujong batee, tapi ke gunung ini melihat indahnya matahari terbenam)

Saumi : Oooo pakon hana neupeupegah dari buno, meudeh tame kamera, hehehe.. (ooo kenapa abang tidak bilang mau kesini, harusnya kita bawa kamera)

Saya : Taphoto pakek hp mantong. ( Kita photo dengan handphone saja)

Waktu menunjukkan jam 5,30 wib. Matahari sudah mulai terlihat seperti akan menuju ketempat peraduannya pertanda akan ada sunset bagus seperti yang saya inginkan.

Tidak lama menunggu saya dan Saumi menyaksikan sunset yang indah di komplek budha suci, sebuah fenomena alam yang sangat indah yang tidak bisa diciptakan oleh manusia. Saya mengabadikan beberapa foto matahari terbenam seolah masuk kedalam lautan yang jauh disana.

We got there exactly at 5 pm. Saumi asked me:

Saumi: Bang, how keno tanyo, but ujong u ujong batee. (why we come here bang instead of going to ujong batee)

Me: Sebenarjih purpose kon u ujong batee, but tidal invitation taxes eyed on the eye of uro atuh glee nyo. (realy go not to ujong batee, but to this mountain to see the beautiful sunset)

Saumi: Oooo pakon hana neupeupegah dari buno, meudeh tame camera, hehehe .. (ooo why brother does not say want to come here, we should bring the camera)

Me: Tapoto ngon hp mantong. (We photo with mobile only)

Time indicates 5.30 wib. The sun has begun to look like going to the place of his bedhead there will be a nice

It did not take long for me and Saumi to witness the beautiful sunset of the sacred Buddhist compound, a wonderful natural phenomenon that can not be created by man. I capture some photos of the sunset as if entering into the ocean far away.

---

Teks photo : 6.00 menjelang terbenam

---

Teks photo : sunset muncul indah

---

Teks photo : matahari akan tenggelam

Matahari sudah hilang didalam lautan, pertanda malam akan tiba. Kamipun pulang dengan berbagai cerita menarik tentang sunset sore hari dikomplek budha suci, Saumi mengatakan kepada saya besok kita akan kesini lagi tapi dengan mwmbawa kamera yang bagus.

For all steemians, itulah cerita singkat perjalanan saya dan Saumi untuk menyaksikan sebuah fenomena alam yang indah disore hari dikomplek Tiongkok Aceh Besar.

Semoga menarik dan indah dipandang mata.

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA

By: @suhaimiaceh

FOLLOW-UPVOTE-REESTEM