Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak enam negara anggota Uni Eropa memperingatkan blok itu agar tak menghentikan deportasi para pencari suaka ke Afghanistan meskipun Taliban tengah mengintensifkan serangan di negara tersebut.
Keenam negara tersebut mengirimkan surat kepada Uni Eropa yang diunggah seorang jurnalis Belgia di Twitter. Surat itu ditulis oleh perwakilan Austria, Denmark, Belgia, Belanda, Yunani, dan Jerman.
Melalui surat itu, keenam negara tersebut menyatakan bahwa jika UE tak melanjutkan deportasi, blok tersebut dianggap dapat mengirimkan sinyal yang salah kepada warga Afghanistan lainnya.
"Menghentikan pemulangan mengirimkan sinyal yang salah dan justru dapat memotivasi lebih banyak warga Afghanistan meninggalkan rumah mereka demi ke UE," demikian penggalan surat yang dikutip Reuters.
Pernyataan itu berlanjut, "Inilah mengapa kami mendesak kalian dan tim kalian di Komisi untuk menggencarkan pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan mengenai bagaimana pemulangan warga Afghanistan harus dilanjutkan dalam beberapa bulan ke depan."
Meski demikian, keenam negara tersebut tetap membuka kemungkinan memberikan bantuan bagi pengungsi dari Afghanistan, Pakistan, dan Iran.
Menteri urusan Suaka dan Migrasi Belgia, Sammy Mahdi, membela pernyataan keenam negara ini. Menurutnya, keadaan di suatu negara tak serta merta menjadikan warganya dapat berlindung sebagai pencari suaka di negara lain.
"Wilayah suatu negara yang tak aman, bukan berarti tiap warga negara itu secara otomatis berhak atas perlindungan," ujarnya melalui Twitter, Selasa (10/8).