Yerusalem merupakan salah satu kota tujuan wisata bagi wisatawan dari Indonesia maupun mancanegara. Wisatawan dari Indonesia khususnya yang muslim biasanya melakukan perjalanan wisata ke Yerusalem terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanannya menuju ke Jeddah untuk kemudian menuju ke Madinah atau ke Makkah untuk melaksanakan ibadah umrah. Untuk menuju ke Yerusalem dari Balikpapan, satu-satunya maskapai penerbangan yang ada hanya Silk Air, itupun harus transit terlebih dahulu di Singapura untuk kemudian ganti dengan maspakai penerbangan Singapore Airlines. Saya bersama keluarga dan jamaah umrah lainnya meninggalkan Bandara Sepinggan Balikpapan menuju ke Bandara Changi Singapura sekitar pukul 12:30, tiba di Changi Singapura sekitar pulu 15:00. Dikarenakan penerbangan kami selanjutnya menggunakan maskapai penerbangan Singapore Airlines masih lama, yaitu tengah malam dan Travel umrah yakami pergunakan tidak mengadakan wisata di Singapura, kami seluruh jamaah umrah sepakat untuk patungan menyewa kendaraan untuk wisata di Singapura, atas bantuan seorang teman warga negara Singapura, akhirnya kami mendapatkan penyewaan sebuah minivan. Kata orang meskipun anda sudah pernah mengunjungi Singapura tapi belum pernah mengunjungi Merlion Park (Taman Merlion) berarti anda belum penah ke Singapura. Merlion merupakan patung yang memiliki kepala singa dan berbadan seperti ikan (ikan duyung), Merlion sudah menjadi ikon Singapura.
Tulisan saya ini bukan untuk berbagi tentang Singapura melainkan tujuan utamanya yaitu Yerusalem, akan tetapi tidak ada salahnya saya berbagi sedikit tentang bandara Changi Singapore. Bandara ini terletak di daerah Changi di bagian ujung timur pulau Singapura dan merupakan salah satu fasilitas penerbangan terbaik di Asia bahkan dunia. Bandara Changi Singapore juga merupakan suatu tempat yang asik untuk jalan - jalan untuk menghabiskan waktu sambal menunggu jadwal penerbangan kita selanjutnya. Ada tiga terminal yang bisa kita jelajahi tanpa harus keluar dari imigrasi, karena tiap terminal sudah dihubungkan dengan sky train. Ada beberapa spot menarik di Bandara Changi yang bisa kita jadikan untuk tempat berfoto sebagai kenang-kenangan, diantaranya adalah taman bunga anggrek dan taman kupu-kupu. Bandara Changi Singapore sekarang sudah memiliki 4 Terminal, Terminal 4 baru di buka bulan November lalu.
Setelah berfoto-foto di kedua taman tadi, kami menuju ke ruang tunggu untuk menunggu panggilan naik ke pesawat yang akan membawa kami terbang ke Cairo International Airpot. Penerbangan dari Changi International Airport Singapore menuju ke Cairo International Airport di Mesir akan di tempuh sekitar 13 jam terbang, dengan satu kali transit di Dubai. Dari Cairo Internation Airport, perjalanan akan di lanjutkan ke Queen Alia International Airport di Amman, Yordania menggunakan maskapai penerbangan Royal Jordanian dengan waktu tempuh sekitar 1 jam dan 30 menit. Dari Amman menuju ke Yerusalem, perjalanan dilanjutkan lewat jalan darat menggunakan bus, sekitar 1 jam perjalanan dari Amman kami singgah untuk makan siang di salah satu resto yang berada di kawasan perbukitan. Makanan yang di hidangkan yaitu roti dan salad dengan saus khas Arab, rasanya tentu janggal di lidah orang Indonesia, berhubung lapar ya kita cobain aja makanan ini. Makanan yang kedua di hidangkan daging kambing dan ayam bakar, ini dia yang cocok di lidah orang Indonesia, langsung tandas ha ha ha.
Restoran di perbukitan
Untuk menuju ke Yerusalem kita haruis melewati dua pos perbatasan, yaitu yang di Yordania namanya King Hussein Bridge dan yang di wilayah Israel namanya Allenby Bridge. Untuk yang di pos King Hussein, kami tidak perlu turun dari bus, pemandu wisata kami yang dari Yordania mengumpulkan semua passport kami untuk dibawa ke pos pemeriksaan/imigrasi dan tidak memerlukan waktu yang lama hanya sekitar 15 menit sudah selesai. Setelah itu melanjutkan perjalanan dari King Hussein Bridge menuju ke Allenby Bridge yang jaraknya sekitar 3 kilometer. Untuk yang di pos perbatasan Allenby Bridge, wilayah Israel kami semua harus turun dari bus beserta barang, karena harus ganti bus dari bus Amman, Yordania ke bus yang menjemput kami dari Yerusalem. Di pos perbatasan Allenby Bridge, Israel, pemeriksaan dokumen memerlukan waktu yang agak lama dikarenakan dalam rombongan kami terdapat dua orang yang masih muda, yang satu berumur 40an tahun dan yang satunya lagi belum genap 30 tahun. Mereka berdua harus melalui wawancara dan menanda tangani surat pernyataan yang menyatakan masuk ke wilayah Israel sebagai wisatawan. Karena setelah dari Israel dan Palestina, kami akan melanjutkan perjalanan kami ke Arab Saudi, kami minta agar untuk Visa On Arrival di Israel untuk tidak di stempel di passaport kami, oleh petugas imigrasi Israel kami hanya dikasih secarik kertas dengan stempel sebagai pengganti visa, yang akan kami serahkan kembali ketika keluar dari wilayah Israel.
Pemukiman Suku Badui
Allenby Bridge Pos Perbatasan Israel
Perjalanan dari Allenby Brige menuju ke Yerusalem memerlukan waktu sekitar satu jam. Setibanya di hotel tempat kami menginap selama di Yerusalem, check-in dan istirahat. Wisata ke kota tua Yerusalem baru akan di laksanakan keesokan harinya setelah sarapan. Sekitar pukul enam sore waktu setempat (Palestina), kami sempat jalan-jalan di kawasan seputaran hotel, ternyata toko-toko maupun restoran yang ada disekitar situ sudah pada tutup. Menurut keterangan dari receptionist hotel, yang mana toko-toko maupu restoran disekitar situ tutupnya paling lambat jam 6 sore.
Keesokan harinya sekitar jam 9 waktu setempat, kami bersama pemandu wisata kami orang Palestina berangkat dengan berjalan kaki dari hotel menuju ke kota lama Yerusalem yang letaknya tidak seberapa jauh dari hotel tempat kami menginap. Kota Lama Yerusalem adalah sebuah kota tua yang dikelilingi oleh tembok yang berada di dalam kawasan Yerusalem Timur. Untuk masuk ke kota lama Yerusalem, kami masuk lewat Pintu Gerbang Damaskus, yaitu pintu gerbang yang terdekat dari hotel kami menginap.
Terima kasih sudah melihat blog saya dan membacanya
Salam,
@bennywb56
Banyak tempat-tempat bersejarah yang bisa kita kunjungi di Yerusalem
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kisah yang menarik. Udah saya vote ya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih sudah membacanya dan votenya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
hai kawan @bennywb56, salam...
saya ada bikin aplikasi
Steem Autovote
. Bila kamu jain dan tergabung dalam aplikasi ini, maka tiap artikel kamu akan mendapatkan upvote dari member lain. Besaran upvote yang diberikan akan tergantung dengan Steem Power kamu.yuk join ya, gabung dengan teman-teman lainnya. kita cara nafkah bersama di steem :)
untuk info lebih lanjut bisa dibaca disini: https://steemit.com/steem/@lopezdacruz/steem-autovote-live-now
terima kasih ya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit