(Trip to Krueng Teunom) - Siap Berangkat Menelusuri Krueng (Sungai) Teunom dan Menginap di Tepi Sungai - Part 3

in travel •  7 years ago  (edited)

(Trip to Krueng Teunom) - Siap Berangkat Menelusuri Krueng (Sungai) Teunom dan Menginap di Tepi Sungai - Part 3

IMG_20180123_183348-01.jpeg

Mobil yang terperosok ke lubang jembatan gantung berlantai kayu, akhirnya bisa berhasil lewat. Bang @hasbiazhar dengan lihai melajukan Toyota Inova ke seberang sungai. Kemudian, Kami berhenti di depan sebuah kedai. Di sana sudah ada beberapa warga yang sedang minum kopi. Kami langsung menyalami mereka satu persatu. Rupanya mereka sudah tau kedatangan kami karena sudah duluan diberi tahu oleh pemandu bahwa kami kesini untuk membawa tamu dari Banda Aceh.

Kami langsung berbincang-bincang dengan mereka sambil memesan kopi khas daerah Teunom. Perbincangan semakin hangat ketika berita balita 3 tahun hanyut di sungai Geumpang, Pidie belum ditemukan semenjak 3 hari yang lalu. Baca: http://aceh.tribunnews.com/2018/01/21/setelah-mandi-dengan-ayahnya-bocah-3-tahun-ini-terseret-arus-di-pidie-ini-barang-ditemukan-ibunya. Salah seorang warga mengatakan, jika memang di daerah Geumpang tidak ditemukan, kemungkinan akan hanyut ke krueng Teunom. Tapi, melihat arus air seperti ini, mungkin 5 atau 6 hari baru sampai ke krueng ini, kata bapak itu.

IMG_20180123_175454.jpg

Setelah 1 jam berlalu, kami harus segera berangkat untuk hunting lokasi, karena waktu sudah menjelang sore hari. Perjalanan kesana membutuhkan 1 jam dengan transportasi air. Jika kami terlambat, akan menyulitkan perjalanan karena malam. Kami langsung menurunkan perlengkapan dari mobil. Sebelum berangkat, terlebih dahulu bang Hasbi menelpon pihak staf Hotel Rasamala agar ketika berangkat besok, jangan sampai terlambat.

IMG_20180126_193639.jpg

Kami berenam dan dua orang tekong boat langsung turun ke dermaga sungai dengan membawa peralatan dan makanan. Melihat aliran sungai yang deras, saya langsung merinding karena tidak bisa berenang. Bang Hasbi mengintruksikan kepada kami agar memakai Safety Life Jacket. Dengan ragu-ragu saya pun harus meyakinkan diri bahwa saya berani. Saya pun menaiki boat dan duduk di paling depan.

DSC06527.JPG

Perjalanan menelusuri aliran krueng Teunom dimulai. Tekong boat langsung menghidupkan mesin dan melajukan boatnya. Sepanjang perjalanan aliran sungai, saya takjub dengan view keindahan alamnya. Bebatuan disungai, pohon yang rindang dan tebing yang menjulang tinggi membuat panorama alam demikian sempurna. Tekong boat pun dengan ahli melajukan boat dengan cepat. Sesekali memperlambat laju karena di sungai ini banyak sekali batu di dalam air yang mengenai mesin.

DSC06523.JPG

IMG_20180123_183313.jpg

IMG_20180124_084632.jpg

Sepanjang perjalanan, saya terus mengabadikan berbagai macam foto. Inilah pengalaman pertama bagi saya menelurusi aliran sungai. Ditengah perjalanan, kami melihat nelayan sedang berhenti di pinggir sungai sehingga kami ikut berhenti juga. Ternyata nelayan tersebut sedang perjalanan pulang dengan membawa hasil tangkapan Ikan Keureuling. Ikan ini merupakan ikan air tawar yang hidup di sepanjang sungai Teunom. Kemudian, kami mengajak nelayan tersebut untuk ikut bersama kami. Tapi, mereka harus pulang dulu untuk mengganti pakaian.

DSC06538.JPG

DSC06539.JPG

Perjalanan kami lanjutkan sambil memperhatikan tempat yang aman untuk mendirikan tenda. Di sepanjang sungai ini, ada beberapa tepi sungai yang berpasir yang bisa digunakan untuk membuat tenda penginapan. Tapi, terlebih dahulu kami menuju ke lokasi tempat acara untuk besok. Lika-liku sungai, membuat adventure ini begitu menyenangkan. Sampailah kami di lokasi, saya takjub melihat indahnya air terjun berseberangan dengan lokasi. Tim #kelilingaceh segera memastikan kelayakan tempat.

DSC06654.JPG

Selesai hunting lokasi, kami kembali menempuh penjalanan pulang, tapi tidak sampai ke desa. Beberapa tempat kami singgahi untuk melihat lokasi yang cocok untuk menginap malam ini. Tibalah kami di sebuah tempat yang disampingnya terdapat sebuah sungai kecil yang sangat jernih airnya. Segera tekong memarkirkan boat di tepi sungai.

DSC06564.JPG

IMG_20180123_192207.jpg

IMG_20180123_193113.jpg

Suasana semakin gelap, kamipun bergegas menurunkan peralatan untuk menginap. Bang Hasbi membagi tugas, ada yang mencari kayu bakar dan ada yang membuat tenda. Kami membuat 5 tenda untuk tidur. Rasa lapar yang menghampiri membuat kami dengan cepat mencari kayu bakar supaya kami bisa memasak makanan. Tekong boat pun ikut membantu. Setelah kayu terkumpul, kami segera membuat api unggun. Kami membawa perbekalan hanya 2 kg beras dan setengah kotak indomie serta berbagai makanan ringan. Sembari menunggu nasi masak, kami duduk santai menikmati dinginnya alam pegunungan dan suara air sungai yang begitu tenang. Setelah nasi masak, kami segera makan malam seadanya.

Suasana malam makin larut dan udara semakin dingin, suara binatang malam pun terdengar. Satu persatu dari kami mengambil posisi tidur. @sukajalan dan satu orang tim #kelilingaceh segera memilih tendanya masing2 sedangkan seorang lagi, tidur di alas plastik tepat dibelakang kami. Saya dan bang Hasbi serta seorang tekong boat terlarut dengan perbincangan sedangkan seorang lagi asik memancing ikan. Dari pembicaraan, ternyata tekong boat yang sedang berbicara dengan kami rupanya mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dia menceritakan suasana ketika konflik di sini dan dia beserta keluarga harus mengungsi melewati tebing yang berbatu dengan membawa seorang istri dan dua anaknya yang masih sangat kecil. Bahkan, di kaki anaknya masih berbekas sobekan karena terinjak karang pada saat mengungsi. Dia juga mengatakan bahwa tepat di samping tenda kami, seorang anggota GAM ditembak dan di bakar. Sungguh miris. Suasana hororpun terjadi, saya langsung bergerak mendekat ke tengah karena perbincangan seperti itu.

Tiba-tiba, saya melihat ada dua lampu dari arah sungai sedang mendekati kami. Saya langsung membayangkan, bagaimana suramnya ketika konflik di daerah ini. Dua lampu itupun tiba, ternyata mereka adalah nelayan boat yang kami jumpai pada saat perjalanan. Mereka membawa ikan Keureuling untuk kami. Bang Hasbi segera membangunkan @sukajalan dan timnya yang sudah tertidur. Seorang tekong boat langsung memasak ikan tersebut. Karena kelamaan menunggu, sayapun tertidur di dekat mereka.

IMG_20180124_000553.jpg

Harumnya masakan Asam Keueng membuat saya terbangun. Bang hasbi menyuruh saya untuk makan. Tapi, saya menolak. Saya sudah terlanjur kenyang karena makan nasi dan indomie yang dimasak tadi. Saya segera bangun dan memperhatikan sekeliling, suasana gelap dan suara binatang semakin banyak. Bulu kuduk saya agak merinding, saya takut jikalau ada harimau yang turun ke lokasi penginapan kami. Saya mengajak @sukajalan ke dalam tenda untuk melanjutkan tidur. Lokasi tenda yang berdekatan dengan hutan membuat saya tidak nyaman, tapi saya memaksa diri untuk segera tertidur kembali. Setelah terlelap beberapa saat, terdengar suara telapak kaki di sekitar tenda kami. Karena kelelahan, saya tidak menghiraukan. Saya berharap, semua baik-baik saja.

Bersambung

Baca kembali Trip to Krueng Teunom Part 1, Part 2

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Perjalanan yang mengasyikkan pastinya. Pengen juga dibawa kesana merasakan alaminya alam Aceh dengan suara-suara lullaby yang memanjakan telinga

ayoo. kita set waktu bulan februari kesana. hehehee

Udah curiga.. pasti ini trip bareng babang @hasbiazhar yang mana yang tidak diijinkan ikut huhuhuhu

hahahhaa. iya bg, dengan bg hasbi.. diizinin kok bg. hehe