Tugu Monas terbuka untuk masyarakat umum tujuh jam setiap harinya. Anda dapat berkunjung ke sini untuk menikmati keunikan bangunannya yang membawa lidah api berlapis emas sekaligus menambah wawasan sejarah bangsa.
Awal Terbentuk
Gagasan mendirikan tugu monas
Tentu saja sebuah monumen semegah Tugu Monas tidak didirikan tanpa tujuan. Ada fungsi dan tujuan besar yang mendasari pembangunan tugu tersebut. Semua ide awal pembangunan ini bermula dari keinginan Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Keinginan mengembalikan kehormatan RI dan menunjukkan wibawanya di mata rakyat sendiri dan dunia internasional. Karenanya bangunan ini akan diletakkan di depan istana merdeka.
Sejarah berdirinya tugu monas di awali pada tahun 1949, dimana keadaan nasional mulai membaik. Di tahun itulah Belanda yang masih sangat bernafsu mencengkeram kembali bumi Indonesia telah mengakui kedaulatan negara Indonesia. Karena telah memperoleh pengakuan itulah, ibukota negara dikembalikan ke pusat, Jakarta.
Sekembalinya ke Istana Merdeka, Presiden Soekarno teringat akan kebesaran bangsa Indonesia. Pada zaman dahulu ketika manusia masih berperadaban rendah, kita sebagai bangsa Indonesia telah memberi peninggalan berupa hasil budaya yang megah. Candi Borobudur yang menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia adalah bentuk kebesaran budaya dan kegagahan bangsa Indonesia.
Setelah beratus-ratus tahun Indonesia berusaha mengembalikan kehormatannya, kini kedaulatan Indonesia telah diakui utuh di mata dunia. Tidak ada lagi bangsa asing yang berhak merongrong kedaulatan kita. Dan karena itulah Soekarno ingin mendirikan sebuah bangunan besar dan megah yang menggambarkan semangat bangsa Indonesia.
Melakukan sayembara perancangan tugu monas
Untuk mendapatkan rancangan yang memiliki nilai seni sekaligus filosofis, negara mengadakan sayembara. Sayembara yang terbuka untuk umum ini diikuti oleh 51 peserta. Panitia nasional melakukan seleksi ketat bagi setiap karya yang masuk. Seleksi tersebut hanya menyisakan sebuah karya rancangan Frederich Silaban.
Pembangunan tugu monas
Pembangunan Tugu Monas terdiri dari beberapa tahapan. Presiden Soekarno benar-benar antusias memonitori perkembangan pembangunan monumen tersebut. Tugu Monas dibuat dengan konsep lingga-yoni sebagaimana kebanyakan bangunan yang ada di Indonesia pada masa terdahulu. Lingga dan yoni merupakan bagian bangunan yang melambangkan kebudayaan Indonesia. Keberadaannya selalu menyertai bangunan masa lampau yang dibangun oleh Kerajaan Maritim dan kerajaan kuat lain di wilayah Nusantara.
1.Tahap I (1961-1965)
Pembangunan Monas tahap I diawali dengan peletakan beton pertama sebagai pondasi bangunan. Presiden sendirilah yang melakukannya di atas lahan seluas 80 ha. Peletakan ini dilangsungkan tepat di tanggal 17 Agustus 1961. Ada 284 pasak beton yang ditanam sebagai bagian dari monumen nasional. MONAS Sementara pasak bumi yang digunakan sebagai pondasi museum sejarah nasional total ada 360 buah. Penyelesaian bagian bangunannya juga bertahap.
Maret 1962 : Pondasi tugu Monas selesaiOktober 1962 : Dinding tugu bagian dasar selesaiAgustus 1963 : Obelisk (bangunan menjulang) selesai
2.Tahap II (1969-1976)
Tahap selanjutnya sempat tertunda akibat adanya peristiwa pengkhianatan peristiwa G30S/PKI 1965.Pembangunan lanjutan dilakukan pada tahun 1969 hingga 1976. Pada tahap ini masih terjadi masalah air yang menggenang di beberapa titik museum. Walaupun begitu, di periode kedua ini pembangunan Monas sudah dapat diselesaikan. Penambahan diorama pada museum sejarah nasional juga telah dirampungkan pada periode ini.
Selanjutnya, tugu Monas baru dibuka untuk umum pada pemerintahan Presiden Soeharto. Tanggal 12 Jul 1975 menjadi hari peresmian tugu Monas oleh penguasa orde baru.
Berikut ini bagian-bagian bangunan yang ada di Monas :
- Puncak Monumen
Sudah menjadi rahasia umum bahwa lidah api yang tak kunjung padam di atas monumen nasional ini mengandung emas. Api di atas monumen melambangkan semangat rakyat Indonesia yang akan selalu menyala. Pelataran yang ada di pucuk Monas ini jika diukur dari tanah berkedudukan di 115 meter menjulang ke atas. Ada emas sebanyak 28 kg dari 38 kg emas yang menjadi pelapis awal obor semangat di puncak Monas. Emas sebanyak itu adalah hasil sumbangan dari seorang pengusaha sukses di tanah Aceh, Teuku Markam yang biografinya akan sedikit diulas pada bagian akhir artikel ini.
puncak Monas ini juga terdapat sebuah cawan lampu yang terbuat dari perunggu. Bahan perunggu yang digunakan total sebanyak 14,5 ton. Perunggu sebegitu banyaknya masih juga diberi lapisan emas sebanyak 38 kg. Namun untuk memperingati Dirgahayu Indonesia saat itu, pada tahun 1995 lapisan emas di puncak Monas ini ditambah lagi hingga beratnya terhitung 50 kg.
Dari pucuk Monas inilah semua pengunjung bebas menikmati pemandangan modern kota Jakarta sekaligus keindahan Gunung Salak. Kabarnya ada patung seorang wanita yang rambutnya tergerai di puncak Monas. Patung ini hanya dapat dilihat dari sudut tertentu di Istana Merdeka. Sampai sekarang patung wanita misterius itu belum dapat dijelaskan fungsi filosofisnya dan alasan mengapa dibangun secara samar.
- Ruang Kemerdekaan
Ruangan ini juga mengandung bahan-bahan berlapis emas dan perunggu. Di dalam ruang hening ini, kita dapat mengenangkan makna dari kemerdekaan Indonesia yang telah diraih dengan susah payah oleh para pendahulu kita. Di dalam ruang ini, sebuah pintu mekanik dari campuran perunggu dan emas akan terbuka sendiri sambil mempedengarkan lagu Padamu Negeri, sekaligus rekaman naskah proklamasi yang dibacakan Soekarno. Di samping itu, ada sebuah kotak kaca berlapis emas yang digunakan sebagai tempat penyimpanan naskah asli proklamasi. Ada pula peta negara Indonesia yang terbentang luas dilengkapi lambang negara.
- Museum Sejarah
Museum ini merupakan salah satu museum sejarah terlengkap skala nasional. Terdapat 51 diorama di dalam museum sejarah nasional ini. Anda dapat mengetahui sejarah lengkap Indonesia. Mulailah perjalanan dari bagian timur laut di ruang museum lalu bergeraklah ke kanan hingga menyelesaikan diorama.
Diorama sejarah Indonesia ini memberitahukan kepada pengunjung perkembangan keadaan Indonesia secara kronologis dan lengkap. Anda akan mulai diberitahu bagaimana keadaan Indonesia pada zaman pra sejarah kemudian berlanjut ke zaman kerajaan yang sempat membesarkan nama Indonesia. Diorama ini mengakhiri perjalanan Indonesia sampai pasca kemerdekaan era orde baru.
- Relief Sejarah
Selain memiliki museum sejarah, ternyata Monas juga mempunyai relief timbul sejarah Indonesia yang terletak di bagian luar monumen. Anda dapat menjumpai relief sejarah lengkap Indonesia ini di setiap sudut yang ada di halaman luar. Relief sejarah ini hampir sama dengan diorama yang ada di museum sejarah nasional. Relief timbul yang dibuat berjajar menceritakan sejarah Indonesia secara kronologis.
- Kolam dan Patung Pangeran Diponegoro
Sebenarnya ini bukan bagian utama bangunan Monas. Namun kolam dan patung Pangeran Diponegoro menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Tugu Monas karena masih berada di area Taman Monas.
Fungsi adanya kolam ini untuk memperindah nilai seni yang sudah ada di bangunan Monas. Kolam seluas 25 meter x 25 meter tersebut dilengkapi dengan pembangunan air mancur. Patung Diponegoro yang berada di dekat kolam sendiri dibangun dari 8 ton perunggu sumbangan Dr. Mario Bross.
Pemberian Nama Monas
Sebagai Monumen Nasional, masalah nama menjadi hal yang tidak luput dari perhatian. Daerah tempat keberadaan tugu ini sempat mengalami beberapa kali pergantian nama, sampai akhirnya ditetapkan dengan resmi menjadi Monumen Nasional.
Lapangan GambirLapangan IkadaLapangan MerdekaLapangan Monas
Itulah beberapa nama yang pernah kita kenal sebelum diresmikan menjadi Monumen Nasional.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-berdirinya-tugu-monas
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit