Perbandingan Sinovac dan AstraZeneca

in vaksin •  3 years ago 

inCollage_20210703_002610568_copy_740x740.jpg

Beberapa minggu lalu, saya menerima sebuah postingan menarik di grup whatsapp yang saya ikuti.

Entah siapa sebenarnya nama penulis postingan tersebut, selain tercantum nama Hendry Thomas di bagian bawahnya.

Saya tidak dapat memastikan kebenaran isi postingan. Namun, isi uraiannya menurut saya cukup masuk akal. So, saya berterima kasih kepada sang pengirim postingan dan kepada nama yang tercantum tersebut.

Isi tulisan membandingkan kinerja vaksin Sinovac (China) dengan vaksin AstraZeneca (Inggris).

Efikasi vaksin Sinovac diketahui lebih tinggi daripada AstraZeneca. Tetapi, vaksin AstraZeneca lebih unggul dari sisi transportasi. Ia dapat diangkut dan disimpan pada suhu lemari es normal.

Selain itu, harganya lebih murah daripada vaksin Sinovac. Menurut juru bicara vaksinasi covid-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, harga vaksin Sinovac diperkirakan mencapai Rp200.000 per dosis.

Sedangkan harga vaksin AstraZeneca berkisar antara 3-4 dollar AS. Artinya, jika dirupiahkan harga satu dosis vaksin AstraZeneca berkisar antara Rp43.000 hingga Rp58.000.

Vaksin Sinovac versi BPOM memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen. Sedangkan vaksin AstraZeneca memiliki tingkat efikasi sebesar 62,1 persen.

💢 Vaksin AZ × Sinovac

Tingkat keampuhan vaksin lebih bagus atrazeneca 80-90% dibanding sinovac 50-60%.

Tapi efek samping setelah penyuntikan vaksin lebih ringan sinovac dibandingkan astrazeneca krn sinovac itu berasal dari virus yg dimatikan sedangkan astrazeneca itu dari virus yg dilemahkan.

Kalau sinovac efek sampingnya paling ngantuk, laper, pusing, pegal, demam pun hanya sedikit tapi kalau astrazeneca 100% demam, pegal² lebih lama, muntah², pusing.

Perbedaan dimatikan dan dilemahkan efek sampingnya yg kuat yg dilemahkan kan?

Ketika disuntik, badan kita membaca kalau ada benda asing yg masuk tubuh makanya tubuh melawan (tandanya ya macem² itu) terus krn yg masuk membawa data genetik virus makanya tubuh membentuk antibodi.

Nah, yg perlu diingat di sini. Kalau proses membentuk antibodi prosesnya sinovac lebih cepat drpd astrazeneca krn dia virus dimatikan.

Jadi jeda antar vaksin 1 dan 2, sinovac hanya 3 mgg tapi astrazeneca 3 bln.

Masa pembentukan antibodi adalah setengah dari waktu jeda, jadi sinovac butuh waktu 1,5 minggu, sedangkan astrazeneca membutuhkan waktu selama 1,5 bln.

Waktu setengahnya lagi adalah waktu bagi tubuh melakukan pemulihan kembali seperti semula.

Ketika tubuh sudah pulih kembali, maka disuntik kembali dengan vaksin ke-2 yg dosisnya lebih tinggi.

Mengapa orang sudah vaksin 1 apalagi astrazeneca lebih gampang sakit ya krn daya tahan tubuh lemah, difokuskan melawan virus yg dilemahkan itu.

Jadi dlm jeda 1,5 bln kalau tdk jaga protokol kesehatan ya yg ada malah kena macem² penyakit, bisa kena penyakit yg disebabkan virus atau bakteri, bahkan malah kena covid itu sendiri.

Harusnya dlm waktu 1,5 bln kurangi ketemu dgn siapa pun hanya rumah dan kantor saja, banyakin istirahat, minum vitamin, makan makanan sehat.

Maksudnya adalah agar tubuh mempunyai waktu utk pulih kembali dan membentuk antibodi.

Sama juga dengan sinovac, tapi krn dia berasal dr virus dimatikan masa daya tahan tubuh lemah ya cuma 1,5 mgg.

Tapi misal udah selesai sampai vaksin ke-2 (vaksin astrazeneca), maka org yg dpt vaksin astrazeneca lebih kebal dibanding sinovac krn antibodi yg membentuk lebih kuat krn materi genetik dari virus dilemahkan yg dibaca tubuh lebih banyak dibanding materi genetik dari virus yg dimatikan.

Salahnya org indonesia
Ketika udah suntik vaksin merasa jemawa/sombong, merasa dirinya udah kebal terus malah pergi ke mana², ketemu org² banyak, mulai lengah pakai masker dan protokol kesehatan lainnya.

Padahal daya tahan tubuh saat sedang lemah²nya itu krn sedang proses membentuk antibodi.

Kemudian ketika sakit mencari kesalahan dari efek samping vaksin. Bahkan kalau kena covid disalahkan justru efek vaksin.

Itulah pekoknya orang² yang sombong dan ngerasa pinter sendiri

Nah buat ngurangi efek samping vaksin, H-1 kamu tidur cukup dan harus sarapan pagi (perut harus penuh, jangan hanya sekedar terisi saja dgn kue ukuran kecil). Krn perut kenyang dan tidur yg cukup meminimalisir efek samping setelah suntik.

Semoga bermanfaat

Hendry Thomas

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!