Masa kehamilan juga penuh dengan cobaan. Diawali dengan dua bulan pertama di mana ibu seringkali mengalami morning sickness alias mual-mual di pagi hari. Makanan yang udah masuk ke dalam perut bisa kembali keluar, dan ibu nggak lagi punya nafsu makan.
Tapi yang namanya wanita hamil, harus tetap dapat asupan gizi, dong. Ibu harus tetap berusaha menelan makanan agar bayi di dalam perutnya mendapat gizi yang cukup. Perjuangan melawan morning sickness ini nggak mudah, lho, karena ada beberapa ibu yang sampai lemas, nggak bertenaga dan harus bed rest di rumah.
Morning sickness ini biasanya akan berakhir setelah usia kandungan mencapai tiga bulan ke atas.
Setelah mual-mual di pagi hari berakhir, apakah perjuangan ibu hamil sudah selesai? Of course, no! Jabang bayi dalam perut akan semakin bertumbuh besar dan otomatis tubuh ibu juga semakin membengkak.
Bagian kaki biasanya akan mengalami varises dan penambahan berat badan hingga belasan kilogram. Perut yang membesar juga akan membatasi gerak ibu hamil. Nggak bisa lagi deh jongkok-jongkok dan melakukan aktivitas berat seperti biasanya.
Puncaknya adalah pada trimester terakhir terutama pada usia kandungan sembilan bulan, saat kelahiran tinggal menunggu hari. Inilah saat yang ditunggu-tunggu, di mana ibu akan mempertaruhkan nyawa demi melahirkan sang buah hati ke dunia.
Konon katanya nih, sakit selama proses melahirkan sama halnya seperti dua puluh tulang yang dipatahkan sekaligus. Kebayang nggak sih seperti apa rasa sakitnya? Yang lebih menyedihkan lagi adalah bahwa nggak semua ibu selamat dalam menjalani proses melahirkan ini.
Angka kematian ibu saat melahirkan terbilang tinggi. Penyebabnya juga bermacam-macam, mulai dari pendarahan, komplikasi, penyakit dan lain sebagainya. Demi melahirkan sang buah hati, seorang ibu akan merelakan nyawanya sendiri. Bener-bener pengorbanan yang nggak main-main.
Inilah salah satu alasan kenapa kasih sayang ibu dikatakan sepanjang jalan. Karena yang dikorbankan oleh seorang ibu demi anaknya nggak hanya terbatas pada harta saja tapi juga nyawa.
"Ngapak"