Tak kurang dari 12 ribu warga Kota Banda Aceh dan sekitarnya menghadiri peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1439 H yang digelar Pemerintah Kota Banda Aceh di Lapangan Blang Padang, Senin (12/2/2018).
Sebanyak 12 tenda berukuran raksasa didirikan di tengah lapangan untuk menampung jamaah yang hadir untuk mendengar ceramah agama yang disampaikan oleh Tgk Salman Saf -Pimpinan Majelis Zikrullah Aceh wilayah pantai barat selatan.
Ini adalah kali pertama maulid akbar Pemko Banda Aceh digelar di Blang Padang dan dihadiri oleh belasan ribu undangan. Pada tahun-tahun sebelumnya, peringatan maulid digelar di balai kota dengan jumlah undangan yang terbatas.
Sebelum tausiah, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman bersama wakilnya Zainal Arifin menyerahkan santunan kepada 500 anak yatim. Acara kemudian diakhiri dengan kenduli maulid bersama dengan menu utama Bu Kulah dan Kuah Beulangong.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminullah mengatakan peringatan Maulid Nabi diselenggarakan setiap tahunnya merupakan bagian dari upaya untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan menghadirkan kembali keteladanan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari serta membumikan syiar Islam.
“Marilah kita selalu meneladani dan mengaktualisasikan ajaran ketauhidan Rasulullah yaitu I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan menjauhi ajaran atau pemikiran-pemikiran sesat lainnya yang jauh dari tuntunan nabi kita tercinta,” pesan Aminullah untuk seluruh warga kota.
Wali kota juga mengajak warganya untuk senantiasa mendekatkan diri dengan para ulama, menghadiri majelis ilmu serta ramaikan setiap majelis zikir. “Apalagi Pemko Banda Aceh tengah berjuang mewujudkan Banda Aceh sebagai kota zikir -kota yang tidak hanya didirikan di atas semangat sains, ilmu teknik, dan beragam ilmu pasti lainnya, melainkan juga dibangun dengan berlandaskan kepada asma Allah dan shalawat kepada Rasulullah.”
*Aminullah: Mari Kita Nyalakan Kembali Identitas Ureung Aceh
“Selanjutnya mari kita nyalakan kembali identitas ureung Aceh dan budaya Aceh yang sarat dengan nilai-nilai agama agar tidak memudar tergerus zaman. Salah satunya melalui perayaan maulid, membaca zikir barzanzi, meudikee, meudala-e, peumulia jamee, mengaji setelah magrib, menutup tempat usaha kala tiba waktu shalat fardhu, shalat berjamaah, dan lain sebagainya, tanpa perlu ada perintah dari wali kota,” pesannya lagi.
Ia juga berharap kepada semua elemen masyarakat untuk tidak bersikap apatis terhadap keadaan lingkungan sekitar. “Mari kita pantau dan jaga bersama berbagai fenomena atau prilaku sosial yang negatif, terutama sekali yang dapat menjangkiti generasi muda, seperti Narkoba, pergaulan bebas, LGBT, pencurian dan perampokan, yang akhir-akhir ini banyak tersiar di berbagai media massa.”
“Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kebersamaan dan kepedulian warga kota, maka akan sulit bagi kami untuk melangkah mewujudkan kegemilangan dalam bingkai syariah sebagaimana cita-cita kita bersama,” katanya.
Terakhir, wali kota mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat pemerintahan hingga tingkat gampong dan para pihak lainnya yang telah menyumbang hidangan makanan serta bantuan lain demi suksesnya kegiatan peringatan maulid tahun ini. “Khususnya kepada kurang lebih 12 ribu para undangan yang telah hadir hari ini. Semoga segala amal kebajikan kita mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak. Amin ya Rabbal ‘alamin,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam tausiahnya Tgk Salman Saf memuji Pemko Banda Aceh di bawah kepemimpinan Amin-Zainal yang telah menggagas Banda Aceh sebagai kota zikir. “Langkah konkretnya telah dimulai dengan menggelar zikir rutin setiap Jumat malam di pendopo wali kota. Hal ini patut ditiru oleh pimpinan daerah lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, kekuatan zikir telah menjadi senjata umat Islam sejak masa kilafah hingga masa kejayaan Kesultanan Aceh. “Saatnya kini kita membumikan kembali zikir untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadi pondasi untuk meraih kegemilangan di dunia dan akhirat,” katanya seraya mengajak hadirin untuk senantiasa meneladani kepribadian Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.