Lahan basah atau wetland (Ingg.) adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya, adalah rawa-rawa (termasuk rawa bakau), paya, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau atau asin.
Foto: kondisi jembatan pasar peunayong kota banda aceh, sampah terlihat hampir memenuhi permukaan sungai.
Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem. Di atas lahan basah tumbuh berbagai macam tipe vegetasi (masyarakat tetumbuhan), seperti hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, hutan bakau, paya rumput dan lain-lain. Margasatwa penghuni lahan basah juga tidak kalah beragamnya, mulai dari yang khas lahan basah seperti buaya, kura-kura, biawak, ular, aneka jenis kodok, dan pelbagai macam ikan; hingga ke ratusan jenis burung dan mamalia, termasuk pula harimau dan gajah.
Pada sisi yang lain, banyak kawasan lahan basah yang merupakan lahan yang subur, sehingga kerap dibuka, dikeringkan dan dikonversi menjadi lahan-lahan pertanian. Baik sebagai lahan persawahan, lokasi pertambakan, maupun di Indonesia sebagai wilayah transmigrasi.
Untuk tahun 2018 ini, Komite Tetap Konvensi Ramsar tentang Lahan Basah menyetujui "Lahan Basah untuk Masa Depan Perkotaan yang Berkelanjutan" sebagai tema untuk Hari Lahan Basah Sedunia di tahun 2018.
Krueng Aceh, saat ini.
"Krueng Aceh" atau jika diterjemah kedalam bahasa indonesiakan "Sungai Aceh" adalah salah satu sungai yang terletak di provinsi Aceh . Sungai ini berhulu di Cot Seukek Kabupaten Aceh Besar dan bermuara di desa Lampulo Kota Banda Aceh.
Krueng Aceh mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang aktivitas masyarakat kota Banda Aceh, diantaranya digunakan sebagai sarana air minum (PDAM), sarana transportasi air dan irigasi. Selain itu juga dipergunakaa sebagai sandaran kapal-kapal nelayan yang berada di sekitar badan sungai. Sedangkan aktivitas umum yang dipergunakan oleh masyarakat kota Banda Aceh antara lain seperti pencucian mobil, pakaian, dan boat-boat nelayan.
Foto: Pasang surut air laut mempengaruhi laju air sungai, hal ini membuat sampah mudah ditemukan pada permukaan krueng (sungai) aceh
Pemelihaan Krueng Aceh.
Seiring bertambahnya populasi penduduk dan bekembangnya kota banda aceh maka muncul permasalahan yaitu adanya pencemaran sampah yang didominasi sampah plastik dan sampah rumah tangga lainya dikawasan daerah alian sungai (DAS) krueng aceh.
Sebagai bentuk kepedulian warga kota banda aceh, maka dibuat kegiatan Krueng aceh Bebas sampah sebagai aksi nyata mengutib sampah plastik yang selama ini mencemari krueng aceh.
Produksi Sampah di Banda Aceh Meningkat
Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh menyatakan volume sampah di ibu kota Provinsi Aceh tersebut meningkat.
"Ada peningkatan volume. Kalau dulu 160 ton per hari, kini meningkat menjadi 180 ton per hari," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh Jalaluddin di Banda Aceh, Rabu.
Congratulations @sugito! You received a personal award!
Click here to view your Board
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @sugito! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit