Suatu malam, seorang pemuda meneromos masuk melalui jendela rumah tetangga saya. Jendela itu adalah kamar seorang gadis kelas enam SD. Lalu terjadilah hubungan badan. Hubungan badan itu terjadi berkali-kali, tanpa diketahui orangtua si gadis. Baru sebulan kemudian kejadian itu diketahui orangtuanya. Orang-orang sekampung pun tahu. Orangtua si gadis itu sangat malu, dan tidak berani mengangkatkan wajahnya lagi di jalan.
Akhirnya si orangtua mengajak saya untuk mendampingi dia dan anaknya untuk mengadukan ke kantor polisi. Namun, anehnya polisi tidak segera bertindak untuk menangkap si pemuda yang sudah diketahui alamatnya. Si polisi sibuk memeriksa korban, dari urusan pelaporan, visum rumah sakit, dan menanyakan kepada si korban bagaimana duduk persoalannya sampai itu semua terjadi.
Hampir seminggu lamanya saya bolak-balik antara rumah sakit dan kantor polisi. Sedang si pelaku bebas berkeliaran tanpa susah sedikit pun. Saya sangat geram dengan birokrasi kantor polisi, rumah sakit, dan sikap lembaga hukum pemerintah yang sangat tidak membantu. Terlebih pihak keluarga pelaku yang coba didekati, terlalu enteng menanggapi kasus pelecehan itu. Mereka minta damai agar keduanya dikawinkan saja.
Tentu saja pihak keluarga korban menolak. Pertama karena umur si gadis yang masih sangat muda, dan masih harus melanjutkan sekolah. Yang kedua, tidak mungkin mereka bisa hidup berkeluarga di usia yang sangat muda dan tidak tahu apa-apa tentang hidup. Yang ketiga, si pelaku kemudian diketahui suka mengkonsumsi narkoba dan menjadi penyalur narkoba. Dan yang keempat, si pelaku sudah sering melakukan tindakan pelecehan terhadap gadis di bawah umur lainnya, tanpa si orangtua pernah melaporkannya kepada polisi karena itu dianggap sangat aib.
Kasus yang menimpa tetangga saya ini benar-benar mebuat saya geram dan hati saya sakit. Begitu tidak berharganyakah keperawanan seorang gadis. Apalagi ini gadis kecil korban rayuan pemuda berandal penjual narkoba yang telah sangat berpengalaman dengan kejahatan. Saya ingin sekali memukuli pemuda itu kalau menemuinya. Saya dengar beberapa kali pemuda itu sempat ketawa-ketawa riang di sebuah tempat perkumpulan berandal bersama teman-temannya.
Setelah pihak korban mendesak berkali-kali agar polisi mau menangkapnya, baru setelah diberikan uang minum dan uang rokok, sang polisi bersedia mendatangi rumah si pemuda dan tempat perkumpulan dia. Namun, setelah dua tiga kali polisi mencarinya, mereka tidak melakukan lagi. Pencarian bisa dilakukan kalau pihak korban bersedia membayar uang jalan untuk polisi. Sedang keluarga korban adalah orang miskin yang tidak tentu pekerjaannya.
Akhirnya si pemuda pelaku itu bisa berkeliaran bebas, walaupun harus menghindari kampung. Polisi terkesan malas memperpanjang kasus itu, dan menyarankan kepada ayah korban agar mereka dikawinkan saja. Jikapun buku nikah resmi tidak bisa diurus karena si gadis masih di bawah umur, mereka bisa menunggu tiga tahun lagi ketika gadis berumur 17 tahun. Karena lemahnya perhatian hukum, kasus-kasus pelecehan seksual terhadap gadis di bawah umur, seperti yang dialami tetangga saya itu, begitu bebas terjadi.
you always look at my post
join my discord channel ( you don't have to do anything ) I then can put your posts in my promotion post
let me do that for you . you have some quality posts
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
thank's!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
coba hubungi kantor lembaga bantuan hukum terdekat, untuk memohon bantuannya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sudah, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Cuma sekadar membantu pelaporan dan urusan visum.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hello @lingi, apa kabar? Tulisan yang keren dan sudah kami upvote yaa.. :-}
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit