Melanggar HAM, adalah cara manusia melakukan prilaku ketidaksewenang-wenangan terhadap manusia lainnya. Salah satu contohnya adalah, membunuh dengan sengaja tanpa suatu prinsip keadilan. Umpamanya, seperti di jaman konflik Aceh (DOM 1989-1998) silam. Di sana banyak dari kalangan tentara melakukan tindakan-tindakan kriminalitas terhadap warga Aceh tanpa prinsip keadilan dan sosialitas tinggi: seperti tragedi Simpang KKA, Rumoh Geudong, Beutong Ateuh, Sungai Arakundoe, dll. Itulah yang di sebut-sebut oleh aktivis HAM pada zaman Munir adalah pelanggaran HAM terbesar di Aceh yang sampai sekarang belum ada pengadilan yang mengadilinya. Maaf, saya bukan bermaksud untuk membuka lembaran luka lama yang terjadi di era Presiden Suharto dan Bu Megawati. Tapi sejarah itu penting diingat oleh generasi Aceh sekarang ini.
Source
Nah, beberapa hari yang lalu, Polres Aceh utara melakukan rajia terhadap waria dan bencong-bencong di Lhokseumawe, dan sesuai berita di media: anggota dari Polres Aceh utara melakukan pengundulan terhadap waria dan bencong itu dimuka umum. Dan itu disebut oleh para aktivis HAM jaman now, suatu perilaku buruk yang sangat melanggar hak asasi manusia karena polisi melakukan perihal yang tidak wajar terhadap para waria. Lebih-lebih ketika kita menyimaknya, ada pula dari segelintir penguasa yang ingin menjelek-jelekkan Polres Aceh Utara karena melanggar HAM. Maka pertanyaan kita kepada aktor-aktor penguasa yang mengatakan itu adalah pelanggaran HAM, itu HAM apa? Apakah itu Hamdani, ataukah Hamidah?!
Source
Sekarang di jaman now, kita merasa bodoh dan bingung sendiri melihat peradaban yang memilukan. Dimana terjadi banyak pelanggaran-pelanggaran yang tidak senonoh di sekeliling kita, namun orang-orang mengacuhkannya tanpa kata. Seperti halnya korupsi salah satunya. Itu ialah pelanggaran terbesar yang dilakukan oleh kaum penguasa di jaman now. Akar penyebab dari perilaku-perilaku buruk masyarakat Indonesia adalah dikarenakan oleh koruptor-koruptor terbesar yang memperkaya dirinya sendiri ketimbang memikirkan perut rakyatnya. Contohnya seperti di Jakarta, yang memiliki banyak perwakilan rakyat yang bekerja di gedung-gedung pemerintahan negara. Banyak pula diantara mereka yang melakukan tindakan hatinya kan kejahatan yang melukai hati rakyat, seperti mencuri uang rakyat. Tanpa kita sadari, masyarakat Indonesia selalu hidup dalam kemiskinan materi dan moral. Dan akhirnya, kita akan hidup susah dan berantakan. Alhasil, di masa depan (akhirat) kelak keadilan yang sebenarnya itu terbentuk secara nyata, dan semua manusia merasakannya dengan beribu-ribu kepiluan dan kesedihan yang nyata tanpa henti. Jika di sini (dunia) kita menyebutnya membunuh, merampok, dan memperkosa adalah sebuah pelanggaran HAM, maka di sana (akhirat) HAM itu secara terperinci akan dilakukan oleh Sang Maha Penguasa dengan seadil-adilnya tanpa keterkecualian.
Source
Di dunia, boleh saja kita tertawa atas penderitaan orang lain, namun di sana, kita tak akan tertawa melihat diri sendiri terkena siksa pedih yang berulang-ulang sepanjang masa tanpa henti. Jika menurut agama masing-masing disebutkan adanya surga dan neraka, itu adalah tempat yang nyata dan hati kita pun mempercayainya, bukan? Maka surga dan neraka adalah takdir Tuhan (Allah) bagi kita semua. Kita tidak bisa memilihnya. Dan kita tidak diperbolehkan memilih. Jika Allah memberikan pilihan kepada kita, pasti saja kita memilih untuk berada di surga, bukannya neraka. Tapi, bagi Allah itu adalah pilihan-Nya untuk kita tempati. Dengan kata lain, terserah pada-Nya memberikan kedua tempat itu (surga dan neraka) bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya.
Source
Berikut tentang para pakar HAM atau para penguasa yang ada di Jakarta dan Aceh mengenai persoalan polisi Aceh Utara melakukan pelanggaran HAM terhadap para LGBT, itu adalah jelas pernyataan konyol. Demi Allah, perbuatan polisi itu terhadap para waria dan kaum LGBT itu sendiri adalah perilaku yang baik di mata Tuhan. Bukanlah perilaku buruk dalam konteks keagamaan. Islam, tidak menyuruh kaum lelaki dengan sengaja menjadikan dirinya seperti perempuan. Dan juga sebaliknya! Apalagi urusan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), itu adalah jelas-jelas perilaku buruk yang dilarang dalam agama. Dan maka jika ada orang yang mengatakan polisi Aceh Utara melakukan pelanggaran hak asasi manusia, maka dialah iblis yang ingin memorak-porandakan keutuhan hukum Islam secara nyata. Titik![]
Source
Kalau ga bisa di bina ya di binasakan ajha broe.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
wkakaka... Gak boleh main hakim sendiri broe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thanks to @mansyuddinarbi yang sudah upvote tulisan saya. Salam hangat bang!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit