Saat Ramadan, Tiga Hal Dirindukan dari Kampung Halaman

in writing •  7 years ago  (edited)


MENJALANI puasa di perantauan tidaklah mudah. Meski setegar apa pun, tidak dapat dipungkiri akan rindu kampung halaman. Homesick datang melanda, tanpa permisi. Di mana rindu orang tua dan keluarga adalah cobaan terberat bagi insan di perantaun. Namun, mau tidak mau si anak rantau harus tetap menjalankan puasa sekokoh batu karang.

Secara pribadi ada tiga hal yang yang paling saya rindukan saat puasa di kampung halaman.

1.Kangen Makan Bersama dan Masakan Buatan Ibu Tercinta

Seperti pengalaman saya hari ini. Alih-alih ingin merasakan empek-empek seperti buatan Ibu saat buka puasa, bermodal nonton resep di Youtobe, saya pun beraksi membuat empek-empek sendiri. Dengan penuh semangat, Tepung Taipoka dan tepung beras saya cari di 7-11 di bawah apartment. Percaya diri, mulailah meracik dan membuat adonan empek-empek. Namun apa yang terjadi? Setelah buka puasa, ternyata percobaan membuat empek-empek sendiri benar-benar gagal. Tak selezat masakan ibu.

Rindu Makan bersama dengan menu yang disajikan dengan penuh kasih sayang, adalah beban pertama yang dirasakan di perantauan.

2. Kangen Tarawih dan Tadarus Bersama

Masih teringat jelas, sehabis berbuka dan melakukan salat Maghrib, saya dan keluarga segera mempersiapkan diri untuk pergi tarawih ke masjid terdekat. Tak hanya Tarawih, kami selalu kalangan remaja, setelah salat selesai saya dan kawan-kawan yang lain tetap tinggal di masjid untuk melakukan tadarusan. Jika pulangnya tidak berani, kami pun pulang bersama-sama yang diantar kakak pembimbing tadarus. Suasana itu begitu hangat dan penuh rasa kekeluargaan.


33184059_871611903039914_6725052348898476032_n.jpg

Source


Berbeda situasi di kampung halaman. Bagi saya pribadi, yang tinggal jauh dari akses masjib Agung Taipei, tentunya tidak bole keluar jika malam. Melakukan salat Tarawih sendirian, dilanjut tadarusan melalui via online dengan rekan-rekan di di PCIM Taiwan.

3.Jalan Sehat Bersama Setelah Salat Subuh

Dahulu jika selesai sahur, saya segera membereskan bekas sisa sahur dan bersih-bersih rumah. Setelah itu pergi ke masjid untuk menunaikan Salat Subuh berjamaah. Tidak lupa juga janjian dengan teman-teman untuk pergi jalan pagi ke arah Lapangan. Tak hanya kami, banyak muda mudi, anak-anak, serta orang tua yang tidak tidur setelah salat Subuh. Mereka melakukan jalan sehat, menyusuri jalanan Binter Raya. Bahkan beberapa orang ada yang jahil dengan menyalakan petasan. Suasana tersebut sudah lama tidak saya rasakan. Berbeda di perantaun, sesegera mungkin sahur, melaksanakan salat Subuh, kemudian tidur kembali. Karena esok hari harus beraktivitas seperti biasa.


Tiga aspek di atas yang saya rindukan dari kampung halaman, bagaimana dengan rekan Steemians yang lain? Jika ada yang berbeda, bisa ditambahkan di kolom komentar.

Angin yang menyapa mengungkapkan rasa rindu. Membisikan hasrat untuk bersua. Pergilah duhai angin, sampaikan salam rinduku untuk keluarga yang berada jauh di seberang sana.


Taipei, 23 Mei 2018

Salam Hangat dari Bumi Rantau
@ettydiallova

31131767_857256771142094_5547933007135899648_n.jpg
29550636_845204932347278_877580393_n.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

4✅Rindu meetup dengan Steemian Indonesia dari KSI, mendengar cerita lucu mereka tentang steemit, mulai dari salah hastaq sampai salah minum obat hehe

Saya belum pernah Meet Up dengan rekan KSI di Indonesia, Bang @jkfarza. jika sudah pernah, pasti akan merasakan hal yang sama. Jangankan Meet Up,chatt di WAG saja sudah rame..hehee

Ayo kak, kapan pulang ke Indonesia?

Insya Allah tahun depan dik....

Wew, nanti ke Aceh ya kak

Mbak Etty semoga Ramadhan tahun depan bisa berkumpul dengan keluarga di kampung halaman ya

Amiinnn ya Allah..
Terima kasih Mba @patriciadian.
Semoga demikian

  ·  7 years ago (edited)

Rindu dengan obrog-obrog (segerombolan remaja yg membunyikan alat2 untuk membangunkan sahur) hehehe.
Di Desa Saya banyak perempuan yang merantau ke Taiwan.
Saat Brebes terkena musibah banjir, mereka ikut nyumbang membantu korban banjir di Brebes.

Di tempat saya obrog-obrog sudah jarang @aa31.
Biasanya masjid ato musala terdekat, yang membangunkan sahur.

Benar sekali Bang, kami di sini kerap melakukan aksi peduli dan galang dana untuk membantu Indonesia jika tengah dilanda bencana.

Sukses selalu buat Teteh ya.
Salam buat saudara2 di taiwan Teh.
Semoga saudara2 disana dilancarkan rejekinya dan diberikan kesehatan.
Aamiin

Sabar ya, Kak! I feel you!
Berpuasa Ramadhan itu emang paling asyik di kampung halaman ya, Kak?
Penuh kebersamaan dan ada aktivitas khas yg hanya dilakoni selama bulan suci, dan itu hanya ada di kampung halaman.

Kangen melanda, hati pun lara. Ayo, Kak. Semangat! 😊

Insya Allah selalu semangat demi masa depan Kakakku @alaikaabdullah.

Benar sekali, beberapa kegiatan kadang hanya terjadi setahun sekali dan itu pun hanya dialami di kampung halaman..

Sama mbak @ettydiallova , waktu kecil setelah sholat Shubuh berjamaah, saya, kakak saya dan teman-teman sepermainan janjian jalan kaki sehat menuju kawasan kampus UI (Universitas Indonesia) padahal jaraknya lumayan jauh tetapi kami senang bisa jalan2 bareng

Kampus UI kan daerah Depok ya Mba @santiintan?
wahh ,,jauh sekali jalan paginya,,
semangat aja ya Mba, kalo rame2...

Jadi kangen Mamah dan Papah dan masakan mereka deh, hihi

Pastinya sist @mudrabyputumaya
kalau pas Ramadan begini..kangen keluarga