Hai, pembaca!
Beberapa waktu yang lalu saya mulai menulis tentang bahasa Indonesia jika dikaitkan dengan para penutur asing. Mulai dari pembelajaran di Indonesia, hingga sekilas pengajaran BIPA di luar negeri. Walaupun semuanya dalam “keserbaterkilasan” maka untuk saat ini akan saya cukupkan.
Selanjutnya, saya hendak menulis tentang materi yang sudah cukup lama ingin saya perdalam, yaitu “picture book”, buku bergambar. Saya bahkan membulatkan tekad untuk menjadikan topik ini sebagai mata kuliah otodidak saya yang pertama. Logikanya sederhana:
Pertama, kita mempelajari begitu banyak hal. Hanya saja seberapa jauh kita mengevaluasi diri apakah sudah cukup paham dengan apa yang telah kita pelajari? Baik melalui capaian pengaplikasian beraneka teori, maupun membuat uraian materi yang bisa ditulis dan disebarkan kepada orang lain.
Kedua, menulis dan mengilustrasi buku bergambar telah banyak menyita perhatian saya. Selain sudah cukup banyak contoh buku yang terbeli dengan bersusah payah, karena buku bergambar (terutama yang diterbitkan di luar negeri) harganya lumayan mahal. Penelusuran saya tak hanya pada buku baru, kadang buku bekas yang dijual secara daring.
Ketiga, bagi saya menuliskan apa yang telah dipelajari membuat kita ingat lebih lama. Setidaknya aka nada upaya mengingat-ingat kembali ketika kita harus menuliskan sesuatu yang telah kita baca ataupun lakukan.
Keempat, karena ini perkuliahan tentu saja dosen saya akan banyak sekali. Sementara kabar baiknya, saya bebas memilih dengan siapa saja saya berkuliah. Bahkan para ahli yang telah meninggal pun masih bisa saya ajak “berdiskusi” lewat karya-karya mereka.
Yah, namanya juga kuliah pribadi. Bahasanya bisa saja ngalor-ngidul, abai akan PUEBI, dan serangkaian aturan lain. Ha ha ha,,
Semoga perkuliahan ini tak hanya mengasah kemampuan belajar saya, tetapi juga meningkatkan kemampuan kreatif untuk selalu berkreasi dan menghasilkan karya-karya baik.
Sabtu, 12 Mei 2018