#Diskusi-FAMe: Cerdas Menggali Fenomena untuk Ide Penulisan

in writing •  6 years ago  (edited)

IMG20180331143721.jpg

Kemarin siang, tepatnya Sabtu 31 Maret 2018, Forum Aceh Menulis (FAMe) chapter Meulaboh kembali menggelar diskusi literasi yang ke-11. Saya pribadi sangat antusias untuk dapat hadir ke pertemuan kali ini. Bagaimana tidak, salah seorang penulis hebat Aceh saat ini, yang telah menulis berjilid-jilid buku, penelitian, artikel, dan tulisan keren lainnya hadir di sini untuk membagikan wawasan tentang penulisan.

Beliau adalah Bapak Kamaruzaman Bustamam Ahmad --atau sering disapa KBA-- melapangkan dirinya di tengah-tengah padatnya kesibukan untuk dapat berbagi di forum ini. Materi yang disampaikannya sangatlah penting, yaitu mengenai teknik menemukan fenomena menarik dan mengemasnya menjadi ide penulisan.

IMG20180331143613.jpg


Ada banyak fenomena di sekitar untuk dijadikan ide

Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan karena dasar kesenangan atau passion. Setiap penulis pasti punya target sasaran atau fokus pembacanya. Seorang sastrawan biasa senang menuliskan novel atau puisi, pecinta kuliner akan menuliskan apapun yang berkaitan dengan kuliner. Begitu pula akademisi, maka tulisan-tulisan yang dituliskan pasti memiliki warna tersendiri.

Oleh karena itu, meskipun tulisan/buku kita tidak populer atau laris di pasaran, namun tidak boleh pesimis begitu saja. Karena pasti ada kelompok pembaca khusus yang dengan setia gemar membaca hasil karya kita tersebut, yang juga sejalan dengan passion mereka. Seperti buku karya KBA contohnya, dikoleksi oleh seorang profesor di luar negeri karena dianggap bermanfaat baginya. Atau dikoleksi oleh kalangan akademisi lainnya.

Setiap jenis tulisan, pasti punya kelompok pembacanya. Jangan pernah khawatir tulisan kita tidak ada yang membaca ataupun menjadi populer. Tugas kita sebagai penulis, hanya menulis dengan sebaik-baiknya.

Untuk mendapatkan ide menulis, seorang penulis benar-benar harus cermat dalam menangkap fenomena yang berkembang di sekitarnya. Kalau bisa, biasakan diri untuk bersikap skeptis atau penuh rasa ingin tahu. Karena ada banyak sekali fenomena di sekitar kita yang "menggigit" untuk dituliskan.

Misal, fenomena mahar atau jeulamee gadis Aceh di setiap daerah. Mengapa kok bisa berbeda-beda? Ini menarik untuk ditulis dan dikaji.

IMG20180331145030.jpg

Atau fenomena mengenai mahalnya biaya pernikahan, sehingga membingungkan para kalangan lelaki yang ingin meminang gadis pujaan hatinya. Juga menarik untuk dibahas keunikannya.

IMG20180331145134.jpg

Contoh fenomena tersebut adalah hal-hal yang muncul di permukaan sebagai bahan dialektika masyarakat Aceh. Mengapa menjadi perbincangan? Mengapa menjadi unik? Mengapa dapat menarik perhatian banyak kalangan? Ini seharusnya dapat dituliskan.

"Tangkap fenomena yang unik, yang sering dimunculkan ke permukaan dalam bentuk dialog-dialog, obrolan, wacana, lelucon unik, pro dan kontra, ataupun fenomena pergeseran budaya."

Tahap-tahap Mengemas Fenomena Menjadi Suatu Tulisan.

Nah, ketika kita sudah menemukan fenomena tersebut untuk dijadikan ide, maka selanjutnya tugas kita sebagai penulis adalah mengemasnya menjadi karya tulis. Ada tiga poin yang bisa kita angkat menjadi kerangka penulisan, yaitu dengan menekan aspek-aspek berikut ini:

land-of-millions-coffee-shop.jpg
contoh fenomena sumber

  1. Setting, yaitu dengan menganalisis situasi atau mempelajari konteks lokasi dari objek yang ingin kita tulis. Misalnya kita menemukan fenomena pergeseran makna warung kopi oleh pengunjung yang sibuk dengan gawai masing-masing. Maka, untuk pembahasan awal kita dapat membahas mengenai bagaimana kondisi warung kopi saat ini, fasilitas apa yang ditawarkan, letaknya dimana, dsb. Menganalisis situasi dapat memberikan gambaran sebab-akibat, bahwa ada suatu hal eksternal yang dapat menjadi faktor atau variabel pendorong terhadap objek yang ingin kita bahas.

  2. Actor, adalah pelaku yang terlibat dalam konteks setting atau situasi tadi. Bahaslah siapa saja yang berhubungan dengan fenomena tersebut. Bisa mengenai nilai yang dianutnya (value), kepentingan (interest), kepercayaannya (belief), cara dia berpikir (way of thinking), sisi moralitas pelaku (morality), serta keterlibatan/peranan (role) pelaku tersebut dalam konteks fenomena yang ingin dikaji. Misal, alasan pengunjung menggunakan fasilitas wifi di warung kopi adalah untuk mencari tugas, berinteraksi dengan rekan-rekan yang jauh, menyusun strategi kampanye, ataupun ingin menyebarkan kebencian dan isu-isu hoax. Tentu saja alasan setiap pelaku sifatnya subjektif, akan tetapi sisi seperti inilah yang akan menarik untuk digali.

  3. Meaning, hal ini berikutnya yang dapat dibahas dalam menuliskan fenomena adalah sistem budaya yang ditawarkannya. Hal ini berkaitan dengan penanaman-penanaman pemaknaan atau simbol-simbol. Dalam suatu fenomena, pasti terdapat makna yang dapat digali dan dibahas sebagai perwakilan/representasi terhadap apa yang ditampilkan. Misalnya, pergeseran makna duduk warung kopi yang dulunya sebagai tempat interaksi tatap muka, menjadi tempat untuk berselancar ria di dunia maya. Ada makna besar yang ditekannya, terlebih lagi masalah makna kehidupan nyata versus kehidupan maya (hiperrealita makna), atau makna warung kopi sebagai representasi kemajuan, lifestyle, atau intelektualitas masyarakat Aceh.


Tidak mudah kita menulis jika tidak punya konsistensi dan niat yang kuat. Ketika fenomena bisa kita gali, namun niat menulis tidak ada, itu artinya sama dengan NOL.

Setiap penulis harus menemukan kenyamanannya dalam menulis. Ntah itu warna tulisan yang disenangi, tujuan menulis, atau teknik mengatur waktu menulis. Sehingga kegiatan menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan dan dapat dilakukan secara konsisten.

Jadilah penulis yang cermat dan tangkas menangkap fenomena.
Jadilah penulis yang punya gairah dalam penulisannya.


IMG-20180331-WA0019.jpg

IMG-20180331-WA0020.jpg
(sumber foto dokumentasi FAMe Meulaboh)

Saleum FAMe, semangat dalam berkarya dan temukan warnamu.

Salam Literasi

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Assalamualaikum,,
Salam kenal,,
Jangan lupa Follow saya ya,
Wassalam

Waalaikumsalam. Salam kenal kembali.
Baik.

Mntap ya bu Dr

Hahaha, masih lebih mantap bpk guree geutanyoe lom. 😁

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by putrimaulina90 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Mantap, Bu.
Namun, terdapat kesalahan penulisan pada penggunaan kata namun dan partikel lah.

partikel lah, kah, dan tah selalu ditulis serangkai dengan kata sebelumnya.
Namun = konjungsi antar kalimat, jadi kata namun selalu di awal kalimat.

Bagus tulisannya, Bu. Sangat bermanfaat. Terima kasih untuk ilmunya. 😊

"Target saya membentuk FAMe adalah agar semua orang Aceh pandai menulis, jago berorasi, dan tertib berbahasa."
(Yarmen Dinamika, Pendiri dan Pembina Forum Aceh Menulis/FAMe)

Terima kasih masukannya. Memang didikan Pak Yarmen luar biasa sekali. :D

Memang luar biasa bapak @kba13, beruntung ya kak Putri, kita masih dpat menikmati ilmu yang beliau sampaikan.

Rasanya kurang kemarin waktunya. Pengen ada waktu luang lainnya untuk diskusi hal lain. Ilmunya itu loh..berasa lagi kuliah magister lagi. Ga ada yang ga penting. Hehe

Haa...
Klau ilmu dinikmati mmng trasa kurang kak. Mski itu berjam2.hee

Sangat terinspirasi dan banyak ilmu baru yang dapat saya serap melalui tulisan ini.
Salam kenal kk.
Follback ya kk 😊

Makasi atas kunjungan dan komentarnya ya. Salam kenal kembali. :)