Abad 21, abad dimana peradaban manusia dapat kita katakan paling hebatnya.Banyak penemuan yang muncul y
ang membawa kita lebih maju.Seluruh kemajuan dan keberhasilan tersebut tentu akan meningkatkan taraf seluruh sektor kehidupan.Tak terkecuali teknologi.Teknologi pada zaman sekarang dapat kita tafsirkan sebagai makna baru, yakni dimensi yang memadukan media komputasi, media komunikasi dan juga informasi.Teknologi terbesar yang hampir sebagian besar populasi manusia di bumi ini mengenal dan menggunakannya adalah internet.Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia, internet memiliki makna “jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit”.Dari makna tersebut mendefinisikan bahwa pengguna internet adalah mereka yang saling terhubung satu dengan yang lain yang menyertakan interaksi dan dalam jangkauan yang luas.Hal ini dimanfaatkan untuk banyak hal, salah satu nya adalah media pers.
Pers memiliki makna pencari informasi dan wadah penyebaran informasi.Di era yang mana informasi dapat kita dapatkan dalam sekejap mata ini, media pers sangatlah berkontribusi besar.Segala hal yang baru saja terjadi dapat langsung diinformasikan dengan menggunakan layanan yang tersedia.
Perkembangan media penyebaran informasi juga sangat mengagumkan di Indonesia.Seperti kita ketahui, pada awal mula muncul media pers untuk menyebarkan informasi, hanya beberapa instansi terkait yang boleh melakukan penyebaran informasi, contoh saja TVRI.Pada zamannya tak banyak media yang berkembang.Seiring perkembangan zaman, regulasi pemerintah dan partisipasi masyarakat terus membaik.Semua lini ikut mengambil bagian dalam revolusi media informasi.Perubahan demi perubahan terus dilakukan demi memperbaikinya.Untuk zaman sekarang saja, setiap individu dapat dengan cepat menyebarkan informasi secara bebas ke publik.
Informasi menjadi kebutuhan pokok lainnya di zaman yang serba cepat ini.Hasil dari penelitian tentang kebutuhan informasi Saracevic pada tahun 1998, menyatakan bahwa faktor yang mendorong seseorang akan kebutuhan informasi antara lain:
- Persepi seseorang tentang masalah yang sedang ia hadapi
- Rencana seseorang dalam penggunaan informasi
- Kondisi pengetahuan seseorang yang relevan dengan kebutuhannya
- Dugaan seseorang tentang ketersediaan informasi yang dibutuhkannya
Informasi yang tersedia dapat digunakan seluas-luasnya oleh siapapun.Kalangan tua maupun muda dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan informasinya dengan cepat.Informasi trsebut diperuntukan dengan tujuan masing masing sesuai faktor-faktor yang diungkapkn diatas.Demikian pula halnya dengan sang penyebar informasi.Kebebasan dan kemudahan akses dan media membuat siapa saja bisa menjadi sumber informasi.
Dalam penyebaran dan penggunaan informasi yang secara bebas, semua dapat diolah lebih lanjut untuk hal yang bertanggung jawab, namun pada kenyataannya banyak pula pihak yang menyebarkan dan menggunakan informasi secara tidak bertanggung jawab.Dalam beberapa pengertian informasi tersebut tidak benar keberadaannya atau palsu.Hal ini sering kita maknakan dengan kata Hoax.
Hoax atau kabar palsu rentan sekali untuk disebarkan dengan mudahnya layanan dan ketersediaan media penyebar informasi.Contoh saja smartphone kita yang selalu dalam genggaman.Setiap informasi yang masuk dengan cepat bisa kita ketahui dan baca, bahkan menyebarkan.
Hoax ini sendiri sangat merugikan bagi seluruh pihak.Hal ini disebabkan oleh kelirunya informasi yang menyebabkan kekeliruan pada persepsi penerima informasi.Kabar palsu ini biasanya ditujukan untuk merugikan sebelah pihak, yang dengan sengaja ataupun tidak disebarluaskan.Hoax pun biasanya disebarkan untuk mendapat keuntungan pihak lain.Dampak lain juga akan menyebabkan ambigu pada pemikiran publik yang akan menaikan pamor lawan dari korban berita palus.Hampir segala rana sumber informasi dapat disusupi oleh kabar palsu ini.
Anak muda khususnya mahasiswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa, tentunya memiliki andil besar dalam pergerakan arah kemajuan bangsa.Salah satu tugas terbesar yang diemban mahasiswa adalah tanggung jawab moral.Mahasiswa sudah harus mengerti dan memahami mana mana yang benar dan yang salah.Mahasiswa sudah sepatutnya menyaring informasi yang diterimanya dengan kepala jernih.Selalu menyaring sebelum men-sharing.
Sudah sepatutnya anak muda terus menjadi penggebrak kesalahan kesalahan yang terjadi, memperbaiki pola pikir.Mahasiswa yang menempuh untuk menjadi sarjana, sejatinya sedang ditempa pola pikirnya untuk menjadi lebih bijaksana, menambah pengalaman dan dididik menjadi pemimpin di masa depan.Mau jadi apa negeri ini bila para pemudanya saja tidak bisa mengolah informasi yang baik.
Konteks tanggung jawab moral mahasiswa juga dapat diimplementasikan dalam media pers mahasiswa, yaitu media penyebar informasi oleh mahasiswa secara bebas dan bertanggung jawab kepada publik.Media ini menjadi wabah bagi pemikiran muda yang segar untuk dapat menuangkan pemikiran dan ide-ide terbaik, yang tentunya secara bertanggung jawa pula.
Pers mahasiswa dapat menjadikan mahasiswa sebagai penyebar berita yang baik, memahami dan dapat menginfokan informasi yang benar kepada publik, demi mencerdaskan kehidupan bangsa.Pers mahasiswa ini pun yang akan menjadi benteng
Referensi: