Laporan Hasil Evaluasi Bantuan Steem Amal Untuk Ibu Nurjani Di Pidie

in hive-103393 •  3 years ago 

1630391862865-01.jpeg

Dua bulan silam tepatnya 28 Juni 2021, kami dari tim Steem Amal menyerahkan bantuan untuk Ibu Nurjani Di Desa Blang Seupeng, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie. Bantuan yang kami serahkan dalam bentuk sembako, buku dan alat tulis serta bantuan modal usaha untuk meningkatkan pendapatannya. Sumber dananya dari pos peningkatan ekonomi masyarakat. Untuk informasi lebih detail dapat Anda lihat pada link di bawah ini postingan ini.

Modal usaha yang kami berikan dalam bentuk barang kebutuhan usahanya sebagai pembuat emping melinjo. Termasuk juga melinjo yang merupakan bakan baku untuk usahanya. Penyerahan bantuan bahan baku melinjo kami berikan dalam 4 tahap mengingat bahan baku tersebut tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama (akan berjamur dan busuk yang menyebabkan menurunnya kualitas bahan baku).

1630391793994-01.jpeg

divider-anroja.png

1630391901904-01.jpeg
Famili Ibu Nurjani yang sedang membuat emping melinjo

Bantuan bakan baku melinjo tahap pertama kami serahkan pada hari tersebut, sedangkan bantuan tahap kedua kami serahkan dua minggu setelahnya. Kedua tahap bantuan bahan baku melinjo yang kami serahkan tersebut sudah sudah di produksi menjadi emping melinjo dan dipasarkan kembali ke penampung di Kota Beureunuen. Dari hasil wawancara kami dengan Ibu Nurjani, dalam satu kilogram emping melinjo yang sudah jadi, dia meraup keuntungan sekitar 25.000 - 30.000 rupiah. Dalam sehari dia dan familinya hanya sanggup memproduksi emping melinjo sekitar 4 kilogram. Dari hasil keuntungan yang diperolehnya terlihat ada peningkatan sehingga ini sangat menggembirakan bagi kami. Karena program peningkatan ekonominya berjalan dengan lancar.

Tapi usahanya saat ini harus terhenti karena cuaca yang tidak menentu. Karena dengan cuaca mendung atau hujan menyebabkan hasil produksinya akan menurun kualitasnya akibat berjamur dan berubah warna sehingga berpotensi akan merugikan usahanya. Sehingga saat kami menyerahkan bantuan bahan baku melinjo tahap ketiga, beliau meminta kepada kami untuk tidak diserahkan saat ini, tapi menunggu kabar darinya seiring membaiknya cuaca di daerahnya.

Selama cuaca yang tidak menentu ini, untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya, dia kembali menjadi buruh pembuat emping melinjo dengan upah 15.000 rupiah perkilogram emping melinjo.

Harapan kami cuaca yang kian tidak menentu ini akan cepat berlalu sehingga Ibu Nurjani dapat kembali melanjutkan usahanya secara mandiri tanpa perlu lagi menjadi buruh pembuat emping melinjo. Tapi menjadi pelaku usaha mikro penghasil emping melinjo.

Demikian hasil evaluasi yang kami lakukan terhadap penyerahan bantuan peningkatan ekonomi masyarakat untuk Ibu Nurjani di Pidie.

Link Terkait :

Cc:
@nazarul
@el-nailul
@curiesea
@heriadi
@radjasalman
@green07
@rastaufik10
@cicisaja
@ayijufridar

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

semoga berkah

Aamiin..

Alhamdulillah @steem.amal terus mendampingi penerima bantuan untuk memastikan keberlangsungan usahanya.

Terimakasih buat semua yang terus berbagi tenaga pikiran dan payoutnya.

Sama-sama bang, sebisa mungkin kita akan melakukan evaluasi sehingga bantuan yang telah kita salurkan dapat terus berkembang.

Bereeh that na eumping jampu ngen pisang bu ie bang @anroja

Nyan emping breh bang...hehehe

Ooo... Nyan du tempat kamoe peu oh nan jih bang

Emping sit di khen...😀

Yang terbuat dari asoe pade ceudieng geupeunan pue oh.. Yang langsong terbuat dari brueh geupeunan empieng

Hana meuphon nyan bang, bang @isnorman yang meuphom..😀

Ya pakar sejarah

Hehehehe..😀

Semoga cuaca menjadi stabil dan membaik, agar usaha Ibu Nurjani bisa dilanjutkan dengan baik.
Terima kasih Steem Amal.

  ·  3 years ago (edited)

Aamiin... Benar sekali bro

it turned out nicely

Alhamdulillah semoga sucses selalu @steem.amal dan bang @anroja

Aamiin, terima kasih bang

Sama-sama bang @anroja

Pidie memang populer dengan eumping melinjo nya. Tetap semangat bu Nurjani, semoga kondisi tak menentu ini segera berakhir.

Terima kasih bang atas semangatnya.

Oke bang, sama-sama.

Semoga ibu Nurjani bisa mengambangkan usahanya dan mampu menampung tenaga kerja di usahanya terbut, Terimakasih atas laporannya ini pak bos.

Aamiin, semoga Disemogakan..

Mantap bang, semoga terus berlanjut, dan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat pedesaan. The best program

Aamiin..

Barakallah, semoga @steemamal menjadi jalan syurga bagi kita semua, amin.

Aamiin YRA...

Mantap bang. Salut dengan soliditas rekan2 semua. Semoga menjada ladang amal bagi kita semua

Aamiin, teurimong geunaseh bang..

Alhamdulillah semoga sucses selalu @steem.amal dan sehat selalu untuk pak @anroja

Aamiin, terima kasih bu

Sama-sama pak ☺️

Alhamdulillah, semangat terus buat senior-senior steemian dan rekan-rekan steemian semua 🙏😁

Terima kasih bang

Sama-sama pak 🙏👍

Moga² suasana membaik, agar usaha nya membaik.terima kasih orang baik

Kenapa tidak membuat paratag ( Rak untuk menjemur di atas perapian) untuk proses pengeringan. Itu lebih baik dari pada menjadi buruh lagi.

Menjemur di atas perapian juga dapat menurunkan kualitas emping karena akan mengubah warna. Karena saat di jemur harus menggunakan alas yang terbuat dari anyaman daun kelapa, tidak bisa menggunakan alas seng atau lainnya karena akan lengket.

Bukan itu maksud saya, paratag itu dibuat dari anyaman bambu yang di simpan bersusun di atas perapian tempat sangrai emping.

Tentu saja, Emping Pidie pemasarannya hingga ke luar negeri malah. Tapi hanya yang mempunyai alat produksi pengeringan khusus. Kebanyakannya menggunakan pengeringan yang mengandalkan sinar matahari, maka yg bermodal pas-pasan sulit untuk bersaing dengan produsen yang sudah menggunakan alat canggih.

Maaf sebagai saran saja komentar tadi atau solusi agar pengrajin kecil tetap bertahan memproduksi emping, tidak selamanya menjadi buruh karena kalah tehnologi.

  ·  3 years ago (edited)

Iya, memang para buruh yang mulai jadi pelaku usaha sedikit susah untuk dapat bersaing dan bertahan saat musim hujan. Karena mereka tidak mau ambil risiko yang menyebabkan kerugian bagi mereka...🙏

Selama musim ini mereka mengeringkan emping dekat dengan perapian, tapi warnanya berubah menjadi kuning. Ini menurunkan kualitas sehingga harga jualnya turun 20-30%.

Kalau boleh saya kasih saran, buat emping cemilan yang satu butirnya sekali tumbuk. Setelah setengah kering goreng dan beri bumbu manis pedas. Bisa lebih mahal harganya dianding emping buat teman makan nasi, juga penjualannya lebih luas ke tempat oleh-oleh juga kios2 makanan kering

Emping olahan seperti ini tidak disukai oleh masyarakat Aceh. Karena emping melinjo khas Pidie ini terkenal dengan kualitas yang bagus. Malah Pidie merupakan sentra produksi emping di Aceh. Saya sering mengirimkan untuk teman-teman di pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi karena menurut mereka kualitasnya jauh berbeda dengan emping yang ada di sana.

ok tetap semangat pak.

💪💪💪😀😀

Masya Allah tabarakallah 👍

Thank you for helping others sir @anroja. 👏😊

You are welcome buddy