Sejak aula masih kosong sudah hadir.
Pagi sekali aku sudah siap ke Gedung ACC Kampus Uteunkot Universitas Malikussaleh untuk menghadiri wisuda mahasiswa Angkatan XVII. Sebenarnya, aku harus istirahat sepulang dari Medan langsung berlari dengan Speed 7. Tapi tugas negara sudah menunggu.
Aku minta dijemput Dedi Fariadi dengan mobil kantor karena akan mubazir membawa mobil sendiri. Hanya duduk sendiri, dan susah parkir pula. Dengan tidak membawa mobil sendiri, sudah ikut menjaga bumi, berhemat, tidak merepotkan diri sendiri, sekaligus tidak merepotkan orang lain yang membutuhkan lahan parkir.
Peranku di acara wisuda tersebut tidak terlalu merepotkan. Hanya membuat rilis dan membagikannya kepada kawan wartawan. Aku sengaja membawa laptop agar bisa sekalian menyicil buku tentang wisata Aceh.
Selfie tanpa masker.
Berembug untuk kelancaran acara.
Dalam kegiatan wisuda itu, ada beberapa kejutan yang berkaitan dengan diriku, bukan wisudanya. Pertama berjumpa dengan @naufal yang dulunya mahasiswaku. Naufal dkk adalah generasi nomor dua terakhir yang memanggilku dengan sebutan Abang.
Dulu, ada tradisi di Ilmu Komunikasi memanggil Abang untuk dosen muda. Mereka mengira aku masih muda, jadi kubiarkan saja panggilan itu agar bisa tetap muda, hehehehe…
Kejutan kedua, @naufal yang akan melangsungkan pernikahan, ternyata istrinya, Nanda, adalah mahasiswaku juga. Artinya, @naufal itu menikahi adik letting-nya. Ketika aku tanya, Nanda pernah masuk kelasku atau tidak, dia langsung menjawab; “Saya sekelas dengan Kina.”
Kina itu mahasiswa yang dekat denganku sampai sekarang setelah ia sudah menjadi emak-emak. Kami sering berbagi informasi.
Kami para panitia protokoler.
Bertemu @naufal dengan pasangan hidupnya Nanda, yang ternyata bekas mahasiswa saya.
Kejutan ketiga, aku berjumpa dengan Atun yang juag diwisuda dengan predikat cum laude atau dengan pujian. Ketika diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran, Atun pertama kali meneleponku. Dia agak was-was dengan pembiayaan.
Aku tidak pernah melihat Atun karena beda generasi. Sekali berjumpa, dia acara wisuda. Aku bangga Atun yang berasal dari keluarga tak mampu, bisa diterima di Kedokteran dan lulus cum laude.
Malamnya, aku belanja di Suzuya bersama keluarga. Dan pilihan belanja di sana keliru karena barang yang aku butuhkan tidak ada.[]
Satu kejutan lain, berjumpa dengan tetangga di Bireuen yang belum pernah ketemu sama sekali.
Malamnya belanja di Suzuya.
Acara yang meriah, plus ada ajang temu kangen. Yang pasti seru
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Silaturahim dengan sahabat lama memang selalu berkah....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Dan katanya juga bisa membuat umur panjang.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wadoohhh masuk highlight 😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit