The price of Yearns Finance (YFI), which shot up to 330 percent in a matter of days in August 2020, made me interested in exploring the cause. I cannot imagine, and it is almost unacceptable for logic, how can a single chip of cryptocurrency cost up to IDR 500 or more or half a billion rupiah?
At one of the original Indonesian exchangers, Indodax, YFI was sold at around Rp. 51 million, in the first week of August. How then can it jump to more than IDR 500 million this is extraordinary (1 USD is around IDR 14,000). I imagine if at that time I bought YFI, I would have gotten a profit of up to 330 percent, hehehehe….
After reading a somes of articles, one of the reasons YFI was so popular that it beat Bitcoin is that it is in a decentralized finance or DeFI system. The acronym DeFI is very catchy and sounds like the name of a woman who is beautiful, smart, tech-savvy, at the same time rich and out of reach.
Some cyptocurrency and blockchain experts say DeFI is an open monetary system built on blockchain technology which is believed to be the monetary system of the future.
One of the things that makes DeFI more attractive is the borrowing or funding facility by making cryptocurrency assets as collateral or collateral to apply for credit. I asked myself when reading this article, what types of cryptocurrencies can be used as collateral, how much is the amount, what are the withdrawal and payment mechanisms? Is this as complicated as applying for funds in the conventional banking system?
I haven't found an article that answers that question, including who to contact wanting to raise funds by making cryptocurrency an asset. Maybe some of them are Steemian who have read the full article that answers all the questions above, please share them with me here in the comments column.
A source tokocrypto.com mentions DeFI makes use of cryptocurrencies like core traditional finance such as trade, loans, investment, wealth management, payments and insurance on the blockchain. DeFi makes it easy for anyone who previously did not have access to banking or financial services. With this technology, costs can be minimized and everyone with low income also benefits from a wider range of financial services.
It also states that the backbone of all DeFi protocols and applications are "smart contracts", which are small applications stored in a ledger run by multiple computers on a distributed network. The advantage of smart contracts is a high level of security, where this technology guarantees deterministic execution and allows any status change that is generated to be verified by anyone. Smart contracts are known to be very transparent and have minimal risk of manipulation and intervention.
Does this mean that all cryptocurrencies that are members of DeFI will increase in price? Apparently not. There are still many cryptocurrencies that are stagnant even when YFI is soaring. And as some observers doubt, the YFI surge did not last long until it reached a new equilibrium price.
On Thursday, October 8, 2020 at 5:50 a.m. Indonesian time, I saw that YFI was already IDR215.6 million. Even though it is still above BTC which is IDR 157.5 million, YFI's price has decreased by 50 percent compared to its highest achievement in late August to early September.
YFI is also very volatile with the lowest and highest price intervals of up to IDR 45 million on Thursday, October 8, 2020. For some traders, this is seen as an opportunity rather than a bubble. The difference between the highest and lowest prices provides a wide profit margin, as wide as the risks.
What does this mean? DeFI still needs time to prove this system has the power to ward off all weaknesses in the cryptocurrency transaction system, including when dealing with regulatory issues in all countries.
I have had several types of cryptocurrencies that were part of DeFI, like Ethereum or he said Bittorent was also part of DeFI. I have released Ethereum since the end of 2019, while Bittorent is still around today because the price is very low.
So, the effect of DeFI on the increase is not always the same for all cryptocurrencies. There are still other variables that determine the price and this is an interesting part of trading cryptocurrencies.[]
Lorong Asa, Thursday October 8, 2020.
Masa Depan Cryptocurrency ada di DeFI?
Harga Yearns Finance (YFI) yang melonjak sampai 330 persen dalam hitungan hari pada Agustus 2020 lalu membuatku tertarik menelusuri penyebabnya. Aku tidak bisa membayangkan dan hampir tidak bisa diterima logika, bagaimana satu keping cryptocurrency bisa dihargai sampai Rp500 juga lebih atau setengah miliar rupiah?
Di salah satu exchanger asli Indonesia, Indodax, YFI dijual pada kisaran Rp51 juta, pada pekan pertama Agustus. Bagaimana kemudian bisa melonjak sampai Rp500 lebih, ini luar biasa. Aku membayangkan seandainya waktu itu sempat membeli YFI, pasti ikutan mendapatkan profit sampai 330 persen, hehehehe….
Setelah membaca sejumlah artikel, salah satu yang menyebabkan YFI begitu populer hingga mengalahan Bitcoin adalah cryptocurrency tersebut berada dalam sistem decentralized finance atau DeFI. Singkatan DeFI sangat menarik dan terdengar seperti nama seorang perempuan yang cantik, cerdas, menguasai teknologi, sekaligus kaya dan tak terjangkau.
Beberapa pakar cyptocurrency dan blockchain menyebutkan DeFI adalah sistem moneter yang terbuka yang dibangun berbasis terknologi blockchain yang diyakini menjadi sistem moneter masa depan.
Salah satu yang membuat DeFI menjadi lebih menarik adalah fasilitas peminjaman atau pendanaan dengan menjadikan aset cryptocurrency sebagai jaminan atau agunan untuk mengajukan kredit. Aku menanyakan dalam hati ketika membaca artikel ini, jenis cryptocurrency apa saja yang bisa dijadikan jaminan, berapa jumlahnya, bagaimana mekanisme penarikan dan pembayaran? Apakah ini serumit pengajuan dana dalam sistem perbankan konvensional?
Aku belum menemukan artikel yang menjawab pertanyaan itu, termasuk siapa yang harus dihubungi ingin mengajukan dana dengan menjadikan cryptocurrency sebagai aset. Mungkin ada di antaranya Steemian yang sudah pernah membaca artikel lengkap yang menjawab semua pertanyaan di atas, silakan membaginya kepada saya di sini, di kolom komentar.
Sumber tokocrypto.com menyebutkan DeFI membuat penggunaan cryptocurrency seperti keuangan tradisional inti seperti perdagangan, pinjaman, investasi, manajemen kekayaan, pembayaran dan asuransi di blockchain. DeFi memberikan kemudahan bagi setiap orang yang sebelumnya belum memiliki akses ke perbankan atau layanan keuangan. Dengan teknologi ini, biaya pun dapat diminimalisir dan setiap orang berpenghasilan rendah juga mendapatkan manfaat dari layanan keuangan yang lebih luas.
Disebutkan juga, tulang punggung dari semua protokol dan aplikasi DeFi adalah “smart contract”, yaitu aplikasi kecil yang disimpan di buku besar yang dijalankan oleh banyak komputer dalam sebuah jaringan yang didistribusikan. Keuntungan dari smart contract adalah tingkat keamanannya yang tinggi, dimana teknologi ini menjamin eksekusi deterministik (deterministic execution) dan memungkinkan segala perubahan status yang dihasilkan dapat diverifikasi oleh siapa pun. Smart contract dikenal sangat transparan dan minimnya resiko akan manipulasi dan intervensi.
Apakah dengan demikian, semua cryptocurrency yang tergabung dalam DeFI melonjak harganya? Ternyata tidak. Masih banyak cryptocurrency yang stagnan bahkan ketika YFI melambung tinggi. Dan seperti keraguan beberapa pengamat, lonjakan YFI tidak berlangsung lama sampai kemudian mencapai harga keseimbangan baru.
Kamis 8 Otober 2020 pukul 05.50 waktu Indonesia, aku melihat YFI sudah berada Rp215,6 juta. Meski masih tetap di atas BTC yang Rp157,5 juta, tetapi harga YFI sudah tergerus sampai 50 persen dibandingkan capaian tertingginya pada akhir Agustus sampai awal September.
YFI juga sangat fluktuatif dengan interval harga terendah dan tertinggi sampai Rp45 juta pada Kamis 8 Oktober 2020. Bagi sebagian trader, ini lebih dianggap sebagai peluang dibandingkan buble. Selisih harga tertinggi dan terendah ini memberikan margin keuntungan yang lebar, selebar risikonya.
Apa artinya ini? DeFI masih membutuhkan waktu untuk membuktikan sistem ini memiliki keampuhan dalam menangkal semua kelemahan dalam sistem transaksi cryptocurrency, termasuk ketika berhadapan dengan masalah regulasi di semua negara.
Aku pernah memiliki beberapa jenis cryptocurrency yang menjadi bagian dari DeFI, seperti Ethereum atau katanya Bittorent juga bagian dari DeFI. Ethereum sudah aku lepas sejak akhir 2019 lalu, sedangkan Bittorent masih ada sampai sekarang karena harganya sangat rendah.
Jadi, pengaruh DeFI terhadap kenaikan tidak selalu sama terhadap semua cryptocurrency. Masih ada variabel lain yang ikut menentukan harga dan ini bagian menariknya dari perdagangan cryptocurrency.[]
Lorong Asa, Kamis 8 Oktober 2020.
I have posted on Twitter.
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih @steemcurator08 and @anroja. Steem on!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
SELAMAT
Postingan anda telah mendapat kurasi secara manual dari akun komunitas @steemseacurator.
Terimakasih telah berpartisipasi dalam komunitas Steem SEA
Kami akan sangat berterimakasih jika anda bersedia mendelegasikan Steem Power (SP) anda untuk kemajuan komunitas Steem SEA ini
Salam hangat
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit