Assalamu'alaikum para steemians
Bulan Agustus baru berjalan beberapa hari. Namun aku sudah tak sabar tuk berjumpa dengan tanggal keramat bangsa kita, apalagi kalau bukan tanggal 17 Agustus. Hari yang setiap tahun diadakan upacara memperingati kemerdekaan Indonesia. Apa bedanya dengan tahun- tahun yang lalu?. Kali ini aku akan mengikuti apresiasi Guru Penggerak CBP Rupiah yang dilaksanakan secara offline di Jakarta dalam rangkaian kegiatan Festival Rupiah berdaulat (FERBI) tanggal 13 s.d 18 Agustus 2024. Bagaimana proses awal sehingga aku bisa terpilih mewakili KPwBI Lhokseumawe, bisa anda baca di link berikut:
Sebelum cerita ini berlanjut lebih jauh, aku mau menyapa pak ketua @anroja, para moderator, para loyalis salah satu atau salah duanya @teukuipul87, @bahrol. Kemudian tidak lupa pula di senggol @aneukpineung78 yang anda bisa baca komentar bernas pada link yang diatas. Selain itu tidak memenuhi kelengkapan menu bergizi jika @firyfaiz belum hadir sebagai tanda dialektika berjalan pada koridornya. Dan tentu saja para pecinta komunitas Steem Sea yang tidak bisa saya sebutkan semuanya, anda bagaikan lilin jika sendiri namun jika bergabung semua maka cahaya kecil akan berubah menjadi cahaya yang memberikan percikan kegembiraan, kebahagiaan dan cinta. Sudah berbunga-bunga kah ?, kalau belum nanti aku tambah dosis lagi, hahaha.
Setelah diseminasi cinta, bangga dan paham rupiah telah aku sampaikan saat rapat rutin di bulan Juli. Dilanjutkan dengan pembuatan video edukasi CBP pada siswa kelas XII dan mengirimkan ke panitia lomba maka selesai satu tahapan dari tujuan diadakan kegiatan tersebut.
Selanjutnya aku mulai fokus untuk menyampaikan materi edukasi CBP kepada para siswa baru selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Di mana selama 3 minggu para peserta didik baru diberikan materi literasi informasi dan numerasi. Hal ini sesuai dengan juknis dari Dinas Pendidikan Provinsi Aceh tentang MPLS. Dan aku mengusulkan untuk memasukkan literasi rupiah dalam rangkaian kegiatan tersebut.
Kemudian aku bersurat kepada KPwBI Lhokseumawe agar mengirimkan tim pendampingan untuk membantu kami dalam mensosialisasikan gerakan cinta, bangga dan paham rupiah yang akan dilaksanakan pada hari rabu, 31 Juli 2024.
Di hari selasa menjelang sore hari, saat itu aku berada di sekolah dan sedang berbalas komentar pada postingan @firyfaiz. Ketika lagi menjelaskan konsep Rebonding sebagai titik balik dari teori bond, tamu dari Bank Indonesia datang menghampiriku. Seketika percakapan yang sangat memacu adrenalin itu harus terhenti dan peran pun berganti.
Obrolan berikutnya terkait persiapan acara besok, apa saja yang harus disediakan, semua mengalir begitu saja, padahal baru pertama bertutur kata. Di sela-sela pembicaraan, pak wahyu mengatakan bahwa video edukasi yang aku kirim menjadi pilihan utama para juri. Mereka sepakat untuk mengirimkan aku sebagai peserta mewakili KPwBI Lhokseumawe untuk menghadiri rangkaian Festival Rupiah Berdaulat (FERBI) di Jakarta.
Sejenak aku terbengong sambil berujar....,apa gak salah pilih pak, kualitas videonya jelek, banyak kebisingan di luar kelas karena sedang ada acara permainan di lapangan. Iya pak, sambut pak Heri membenarkan pernyataanku, kami harus mendengarkan berulang kali video tersebut. Akhirnya kami sepakat bahwa materi yang bapak sampaikan menjadi pertimbangan utama. Bapak sudah memberikan pengayaan atas materi yang kami berikan saat ToT CBP kemarin, begitu kata pak Heri.
Untuk itu aku diharuskan membuat video baru dengan tim publikasi Bank Indonesia. Kami sepakat setelah acara sosialisasi CBP dilanjutkan dengan merekam kembali edukasi Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Tanpa terasa satu jam berlalu dan kami pun bubar, kembali ke pangkalan induk masing-masing.
Keesokan harinya, sekitar pukul 8.30 pagi kami mengadakan pertemuan singkat dengan bapak kepala sekolah. Pak Heri menyampaikan berita tentang dipilihnya aku sebagai utusan dari KPwBI Lhokseumawe untuk berlaga di ajang nasional. Bapak kepala sekolah sangat sumringah mendengar kabar itu, mulutnya terus tersenyum sambil menganggukkan kepala.
Bincang-bincang selesai, kami lanjutkan untuk pertemuan di ruang aula dengan para peserta didik baru yang sudah menunggu. Ada sekitar 200 orang audiens yang sudah menunggu dengan sabar kedatangan guru tamu dari tim pendampingan KPwBI Lhokseumawe.
Memasuki ruang aula, suasana sedang ramai. Para mentor yang terdiri dari kakak kelas sedang mengisi acara hiburan. Peserta didik baru sedang unjuk kebolehan bernyanyi sambil diiringi gelak tawa teman-temannya. Selintas aku melihat senyuman pak heri, mungkin dia teringat kenangan masa lalu waktu sekolah di STM Langsa.
Kemudian acara berganti dengan arahan dari kepala sekolah tentang pentingnya literasi rupiah. Seraya menekankan kepada peserta didik baru agar memanfaatkan kesempatan dengan banyak bertanya kepada guru tamu dari KPwBI Lhokseumawe.
Tiba giliran pak Heri dan Wahyu berkolaborasi menyampaikan materi dan menjawab berbagai macam pertanyaan dari peserta didik baru. Mulai dari sejarah uang rupiah, proses desain, bahan baku uang kertas dan pecahan logam serta peran Bank Indonesia selalu pengelola uang rupiah di NKRI.
Antusiasme peserta sangat terlihat, mereka banyak mengajukan pertanyaan menggelitik tentang rupiah. Begitu juga dengan para guru yang juga hadir pada acara tersebut. Semua berbaur sebagai peserta literasi rupiah. Dan bagi yang mengajukan pertanyaan akan diberikan hadian serta uang jajan baru untuk peserta didik baru.
Sekitar 2 jam bersama, kami meninggalkan aula menuju ruang kelas untuk membuat video edukasi CBP. Lokasi kelas berada di lantai tiga dan tim segera melakukan persiapan pengambilan gambar. Durasi video maksimal 15 menit. Sehingga dibutuhkan konsentrasi tinggi dan kerjasama yang baik agar tidak terjadi pengambilan ulang video.
Edukasi rupiah sebagai simbol negara yang aku tampilkan masih terdapat banyak kekurangan. Selain durasi waktu yang sangat singkat, membuat aku merasa banyak hal yang belum tersampaikan. Belum lagi konsentrasi menurun akibatnya mempersiapkan acara di aula. Aku sudah berusaha menampilkan yang terbaik, apapun hasil nantinya tidak menyulutkan tekadku untuk terus berbagi ilmu kepada siapa saja yang membutuhkan.
Setelah menonton video itu, aku berharap para steemian sudi kiranya memberikan dukungan berupa like & comment. Semoga kejutan besar dalam hidupku di bulan Agustus ini mampu menghadirkan perubahan bagi diriku agar bisa menjadi mitra bagi Bank Indonesia terkait edukasi rupiah. Alangkah indahnya mengunjungi pulau 3T di wilayah Aceh sembari melakukan edukasi CBP ke sekolah.
Semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit pemahaman betapa pentingnya menjadikan rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Perlu usaha bersama untuk mewujudkan harapan tersebut. Terima kasih sudah membaca postingan ini, semoga kita mampu merawat dan menjaga rupiah dengan cara tidak melipat, merobek dan mencoret.
Wassalam, @ fadthalib
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Click Here
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pak Guru Fadthalib tolong tolong diperbetul penyebutan sumber gambar. Gambar aslinya dari https://www.shutterstock.com/image-photo/monaco-flag-painted-on-grungy-cracked-1750192082 kemudian diedit dengan Canva.
Update:
Setelah saya periksa lagi, kemungkinan ini gambar tidak gratis, jadi lebih baik diganti saja Pak Guru.
Terimakasih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Udah beres, tobat gue pakai canva anjayy 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Saya lagi menuli artikel tentang ini. Sebentar lagi saya aplod. Terimakasih Pak Guru.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kapan akan diunggah @aneukpineung78?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Lagi proofread dan finalisasi. Mungkin sore atau malam nanti.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Dalam artikel saya kemaren yang pak Guru resteem itu saya ada sebut situs2 yang "aman". Jelas gratisnya, kalau diedit tinggal sebut ambil gambar di mana, edit dengan apa. Hahaha. Emang ribet sih kalau kita mau jadi "Steemian Fanatik". Hahaha,,,,
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya nh, lebih asyik pakai foto sendiri gak usah diedit bikin ribet dan belum tentu di vote sama SC01
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Nah benar sekali. Mending pakai foto atau gambar bikinan sendiri. Kalau ada jaminan divote besar lain cerita ya kan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya nh, yg penting jepret sana-sini, waktu di cek asli dari galeri, tapi banyak juga foto curian.... Hahahahah, tapi belum pernah ada yang periksa kutipan para pakar juga plagiat, apa gak ada yang tulis. Nanti saya buat eksperimen deh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Memang pengecekan ini ngga bisa diharapkan sempurna sekali. Tetapi kalau gambar yang sudah ada jejak di dunia maya, bisa dideteksi, mungkin agak sulit, tetapi bisa. Terkait tulisan orang, saya sendiri tidak melakukan pengecekan, sama sekali. Sebab kebanyakan tulisan yang diunggah kan pun cerita kehidupan sehari-hari, dan lagian kita bisa nilai juga sekilas itu bahasa buku atau bahasa koran. Beberapa tahun lalu ada @cheetah dan @steemcleaner yang akan otomatis muncul hanya beberapa detik setelah artikel yang bermuatan plagiat dikirim ke Steemit. Apakah Pak Guru pernah mendengar tentang mereka? Mereka ini sadis, langsung mendownvote dan meninggalkan komentar, sehingga orang lain yang singgah akan alergi untuk mengevote.
Dalam kasus saya pribadi ketika menulis yang ilmiah seperti ke Steemit Crypto Academy, saya akan menyatakan bahwa itu kutipan, misal "Sebagaimana saya kutip dari ..." seperti contoh di bawah.
Selain itu karena saya menulis berdasarkan banyak sumber, (tulisan ilmiah tentu ngga bisa lahir hanya dari imajinasi penulis, itu namanya fiksi atau ide, ilmiah itu sesuatu yang telah teruji dan disepakai bersama memenuhi kaidah-kaidah keilmuan walaupun masih dalam tataran ide) saya selalu akan menggunakan sedikitnya 3 pengecek plagiat daring untuk memastikan bahwa ini aman. Dan tanggungjawab saya juga saya tuntaskan dengan menyebutkan sumber dan saran bacaan.
Sebenarnya ini lebih ke tanggung jawab pribadi kita untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar kreasi kita walau kita kutip dari sana sini, dan menunjukkan penghargaan kepada orang lain walaupun tidak ada orang di sana untuk menilai tulisan kita orisinal atau bukan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Karena tidak ada orang menilai tulisan kita asli atau tidak maka perlu diaktipkan lagi perangkat terdahulu. Diary game itu jelas orisinalitas nya, namun jika anda mengikuti beberapa SEC yang ada pertanyaan terkait metode atau sejenisnya maka kontestan harus mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Tapi sangat jarang saya jumpai hal itu dan jarang juga moderator mau periksa seperti yang anda lakukan. Mana mungkin SC01 yang periksa, maka banyak pemenang kontes yang melakukan plagiat.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Itu hal yang perlu disadari, bhawaa mendapat vote gede bukan jaminan, tetapi menghargai karya orang lain adalah kewajiban.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pak Guru, ini sedikit tanda penghargaan saya karena telah mengomentari di artikel saya di SCA. Saya mau balas dengan vote juga tenaga saya masih lemah. Semoga berkenan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ketika memberikan komentar, saya tidak segan memuji sesuatu yang layak di puji. Tulisan anda itu berat, biar anda saja yang kerjakan, saya hanya mampu menikmati saja dan memberikan respon apa adanya.
Untuk menambah silaturahmi, pinjam dulu seratus mi.. Hahahahaha, thanks mas bro
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih atas dukungannya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit