Seperti biasanya, dini hari aku mengawali kegiatanku dengan melakukan shalat subuh terlebih dahulu sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kemudian melanjutkan rutinitas berikutnya membuat sarapan pagi dengan menu ala kadarnya. Kriet.. Mendecit suara pintu dan terbuka perlahan “segarnya udara pagi ini,” bisikku dalam hati. Aroma hawa pagi yang khas membawaku menuju ke taman favorit di sudut rumah. Tak lupa sesekali aku mencium harum bunga-bunga yang tengah mekar dan menyingkirkan dedaunan yang telah menguning.
Mawar Merah Terang
Mawar Merah Maroon
Anggrek Dendrobium Hijau Lidah Ungu
Anggrek Dendrobium Ungu
Tanaman Rambat
“Meong.... meong...” suara Puchi dalam gendongan si dara ubiet.
“Sudah jam berapa dek?” tanyaku.
“Jam sembilan, Ma!” jawabnya. Aku bergegas masuk dan menyiapkan diri untuk berjualan agar tidak kesiangan sampai ke toko. Hari ini si bungsu sedang bermalas-malas di atas tempat tidurnya. Mungkin lelah karena kemarin dia menjaga toko sendirian.
“Mama pergi ya dek.”
“Jangan lupa pulangnya bawa jajan,” ujar si dara mengingatkan.
“InsyaaAllah,” jawabku.
Sambil menunggu pelanggan datang, iseng-iseng aku menulis, yang juga menjadi hobi sejak masih remaja. Setelah menunaikan shalat dhuhur , aku lanjut menulis kembali. Tapi hari ini memang lagi sepi, tak satupun pelanggan yang singgah di toko kami. Cemas juga sedih, campur aduk dalam benakku. Ingat akan pesan si dara, agar membawa oleh-oleh pulang nanti.
Penantian yang panjang, akhirnya pelanggan satu per satu mulai berdatangan, dengan senang hati aku melayani dan menawarkan mereka produk baru yang ada di toko. Tak terasa adzan ashar di kumandangkan dari masjid di tempatku berjualan, waktu terus berjalan seiring para pelanggan keluar dari toko kami setelah melakukan transaksi.
Tas Import
Lega rasanya, kini kecemasanku sirna seketika karena daganganku laku hari ini. Pukul 17.15 WIB si sulung datang menyusulku, “ma, kita cepet pulang yuk, perut kakak sakit,” ujarnya.
“Ayo,” timpalku. Kami segera mengemasi barang-barang yang di-display dan menutup toko.
Lalu kembali pulang ke rumah melewati sawah-sawah di bawah mendungnya langit.
Sawah
Langit Mendung
Sampai di sini dulu ceritaku hari ini. Terimakasih atas dukungannya dan semoga menghibur.
Regards,
@idaali
CC:
@safridafatih
@ernaningsih
@anroja
@nazarul
@steemcurrator08
@steem.sea
@radjasalman
@heriadi