Inilah cara blockchain dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, khususnya melalui pelacakan tawaran secara real-time:
Pendekatan teknis:
Registrasi Penawaran Terdesentralisasi: Semua informasi penawaran, termasuk rincian penawar, jumlah penawaran, dan stempel waktu, akan disimpan di blockchain terdesentralisasi dan berizin yang hanya dapat diakses oleh peserta yang berwenang.
Audit Kontrak Cerdas: Kriteria penawaran dan aturan evaluasi dapat dikodekan dalam kontrak pintar. Kontrak-kontrak ini akan secara otomatis menilai penawaran berdasarkan kriteria yang ditetapkan, menghilangkan bias manusia dan potensi manipulasi.
Jejak Audit Anti Kerusakan: Setiap tindakan di blockchain, mulai dari pengajuan tawaran hingga pemberian kontrak, akan dicatat dan diberi stempel waktu, sehingga menciptakan jejak audit yang tidak dapat diubah. Hal ini memungkinkan verifikasi yang mudah dan mencegah gangguan.
Visibilitas Publik: Meskipun detail tender dan kontrak dapat disamarkan demi privasi, informasi penting seperti jumlah penawaran dan stempel waktu dapat diakses secara publik, sehingga memungkinkan pengawasan real-time oleh publik dan badan pengawas.
Manfaat:
- Peningkatan Transparansi: Masyarakat dapat melihat siapa yang mengajukan penawaran, apa yang mereka tawarkan, dan bagaimana penawaran dievaluasi, sehingga menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan dalam proses tersebut.
- Pengurangan Korupsi: Merusak tawaran atau melakukan evaluasi kecurangan menjadi jauh lebih sulit karena transparansi dan kekekalan yang melekat pada blockchain.
- Peningkatan Akuntabilitas: Pejabat pemerintah bertanggung jawab atas tindakan mereka dalam sistem karena adanya jejak audit yang terperinci.
- Peningkatan Efisiensi: Evaluasi otomatis dan pengurangan biaya administrasi dapat mempercepat proses pengadaan.
Tantangan Teknis:
- Integrasi dengan Sistem yang Ada: Mengadaptasi sistem pengadaan yang ada untuk berinteraksi dengan blockchain memerlukan perencanaan dan pengembangan yang cermat.
- Adopsi Teknologi: Melatih pejabat pemerintah dan vendor mengenai teknologi dan prosedur blockchain sangat penting untuk keberhasilan implementasi.
- Keamanan Data: Menyeimbangkan transparansi dengan informasi sensitif penawar memerlukan langkah keamanan dan protokol privasi yang kuat.
- Skalabilitas: Mengelola tawaran dalam jumlah besar pada blockchain publik mungkin memerlukan solusi penskalaan seperti sharding atau jaringan yang diberi izin.
Bergerak kedepan:
Proyek percontohan seperti inisiatif "GovChain" Dubai menunjukkan potensi blockchain dalam pengadaan. Upaya penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan mampu mengatasi tantangan teknis dan membuka jalan bagi penerapan yang lebih luas. Meskipun pemberantasan korupsi secara menyeluruh masih merupakan tantangan yang kompleks, blockchain menawarkan alat yang ampuh untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan terhadap pengadaan barang dan jasa pemerintah secara signifikan.
Ingat, ini hanyalah sebuah kerangka. Rincian teknis spesifiknya akan bergantung pada konteks implementasi dan platform yang dipilih.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Gambar dari: https://pixabay.com/id/photos/bitcoin-kripto-persediaan-bagan-6537381/
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit