#Burnsteem25 #Club100 | The Diary Game (13-08-2022): Cerita Kongkow, Anak Sakit dan Bepergian Jauh

in hive-103393 •  2 years ago  (edited)

10% payout to @steemseacurator & 25% payout to @null

pixlr_20220815073455133.jpg

SELAMAT pagi sahabat Steemians. Di mana pun Anda berada. Semoga semuanya sehat wal afiat. Tetap bersemangat dalam menjalankan aktivitas, apa pun kendala yang menghadang, tiba membuat kita menyerah dan kalah. Namun sebaliknya, menjadikan kita semakin trengginas.

Kemarin saya tidak sempat menuliskan Diary Game karena sedang dalam perjalanan panjang Lhokseumawe, Medan, Kuala Lumpur. Saat tiba di tempat tujuan saya juga langsung beranjak ke kampus 'aneuk gadih'.

Pada Sabtu, 13 Agustus 2022 merupakan salah satu hari yang menyenangkan untuk saya lalui. Pada hari itu, cuaca di kota saya juga tidak terlalu terik.

Anak-anak tampak ikut bersemangat untuk memulai aktivitas pagi itu. Mereka sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Cukup awal, seperti pagi-pagi sebelumnya.

Namun hari ini, keduanya pulang lebih awal. Sabtu memang menjadi akhir ekan yang manis bagi mereka. Yang satu pulang pukul 11.15 dan satu lagi 11.30 WIB.


IMG_20220813_085223-01.jpeg
Pertemuan tiga serangkai yang sudah mulai jarang terjadi

Saat hendak menuju ke salah satu warkop selepas mengantar si bocil, saya lihat mobil teman saya parkir di tepi Jalan Darussalam. Beliau super sibuk akhir-akhir ini karena sedang menyiapkan kegiatan seismik di lingkungan kerjanya. Karena itu saya langsung menghubungi ke nomor teleponnya.

Saya tanyakan apakah hari ini dia lembur atau tidak. Ternyata tidak, saya pun mengundangnya untuk sarapan pagi bareng. Dia mengiyakan selepas mengantar anaknya ke sekolah dan pulang untuk mandi sekejap. Kebetulan rumahnya juga berada seputaran Jalan Darussalam, Kota Lhokseumawe.

Saya tiba lebih dulu di TR Coffee, lokasi yang saya sebutkan untuk kami sarapan. Namun saya tidak langsung turun. Saya menghabiskan waktu dengan membuka beberapa akun sosial media. Saat dia menghubungi untuk memastikan tempat kami duduk, barulah saya turun dari mobil.

Kami menikmati lontong pagi itu. Saya memilih teh tarik hangat dan beliau tetap pada kopi saring. Ada begitu banyak hal yang kami bicarakan, sebagai akumulasi karena sudah beberapa Minggu tidak bersua. Biasanya kami selalu ngopi bersama, hampir saban hari.

IMG_20220813_091327-01.jpeg

IMG_20220813_091330-01.jpeg

IMG_20220813_091044-01.jpeg
Meski pertemuannya dalam suasana santai, tapi pembicaraannya serius

Untuk melengkapi 'squad' kami saya pun menghubungi Ustad Jamal. Tokoh ulama muda yang kocak ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan saat kami kongkow bersama. Kebetulan beliau juga sedang tidak ada kegiatan di rumah, jadi langsung bergabung bersama kami di TR Coffee.

Tak terasa waktu sudah sampai di pukul sebelas siang. Ustadz Jamal sudah ada agenda untuk pergi ke Blang Blahdeh, Bireuen mengikuti pengajian bersama para ulama besar. Sedang saya harus bersiap menjemput anak-anak dari sekolahnya. Sementara Pak Jai, sahabat saya dari PGE juga kembali ke rumahnya.


Saat jemput Andara, putri saya yang nomor tiga, dia tampak berjalan sempoyongan. Keliatannya dia tidak sehat. Ternyata benar, begitu tiba di mobil, dia langsung mengatakan jika di amerasa seperti akan demam. Tubuhnya lemas dan berkeringat. Setelah itu saya lanjut jemput adiknya dan langsung pulang ke rumah.

Setiba di rumah Andara langsung istirahat. Dia berharap segera pulih dengan tidur siang karena nanti ada acara Pramuka di sekolah. Dia sangat bersemangat untuk bisa ikut serta.

Tapi ternyata kondisi tubuhnya semakin menurun dan demamnya semakin tinggi. Kami pun memanggil tenaga medis yang ada di kompleks untuk memeriksa dan memberinya obat. Saya duga dia terkena gejala awal DBD. Karena dari dulu, lingkungan sekolahnya itu menjadi kawasan endemik DBD.


IMG_20220814_001238-01.jpeg
Penumpang bis makan minum di salah satu warung di Tamiang

Melihat kondisi Andara, saya mulai risau. Karena malam ini saya harus ke Medan untuk mengejar pesawat pagi ke Kuala Lumpur. Saya sudah agendakan untuk bisa menghadiri acara wisuda kakaknya di Kampus IIUM Malaysia.

Saya pun meminta bantuan adik saya untuk tidur di rumah agar istri saya tidak sendirian. Saya juga meminta putra sulungnya ikut menginap. Jika malam nanti Andara harus dilarikan ke rumah sakit, dia bisa menjadi sopir.

Jam 20.00 WIB saya dihubungi oleh pihak Hiace jika mereka dalam perjalanan untuk menjemput saya. Tak lama bis angkutan datang dan saya pun pergi.


Demikian dulu diary saya untuk saat ini. Terima kasih atas atensi dan dukungan teman-teman semua. Terima kasih juga untuk Pengelola Komunitas STEEMSEA; @anroja @radjasalman @mirzamg @waterjoe dan @firyfaiz yang telah memfasilitasi kami dalam menulis di komunitas ini. Tabik.


Zainal Bakri

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Insyaallah, atas izin dan kuasa Nya, Andara baik2 saja 😊

Aamiin ya Rabbal Alamin

😊

semoga andara cepat sehat kembali, krak droneuh bg bak neu diagnosa penyakit aneuk dara, talo spesialis...hati2 dijalan semoga acara wisuda aneuk gadih berjalan dengan lancar, saleum keu upin dan ipin bg beh

Hahaha. Nyan baha jih noe murunoe bak Prof Google. Awai watee meukasyuke kasus Covid-19 kiban? Mandum warga menjdai ahli kan? 😊😊