Sobat steemian tercinta dimanapun anda berada.
Sebahagian kecil tugas kami sebagai tim pendataan dan identifikasi telah selesai bekerja. Rasa bahagia terlihat dari wajah wajah kami meskipun hanya separuh. Sementara separuhnya lagi kami simpan untuk jadwal pendataan titik lokasi selanjutnya di kecamatan lainnya dalam Kabupaten Aceh Utara. Semua kami memaklumi jika perasaan sensitif dan emosional sangat rentan terjadi oleh sebab kelelahan, kurang tidur dan kurang beristirahat serta singkatnya waktu bersama keluarga.
Hampir genap 30 hari tim kami menyusuri tiap-tiap titik median sepanjang trase rencana pembangunan jaringan irigasi krueng sawang atau lazimnya disebut irigasi Jamuan oleh masyarakat Aceh Utara. Dengan berbagai kondisi geografis wilayah kami berjalan memasuki puluhan desa di tiga kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara guna menyelesaikan identifikasi lokasi untuk tahap pertama dengan panjang trase lebih kurang 100 km.
Kami terpaksa menyusuri beberapa kawasan yang sedang ditimpa banjir untuk mendapatkan titik median sesuai trase irigasi yang sudah di plotting titik koordinat dalam peta. Sejumlah lebih kurang 650 lebih titik madian harus kami tentukan untuk melakukan pendataan. Bukan pekerjaan mudah bagi tim kami karena membutuhkan energi, waktu dan kewaspadaan yang tinggi menghadapi medan yang sebelumnya belum pernah kami datangi.
Karena sebelumnya, beberapa tokoh masyarakat setempat telah memberikan sinyal kepada kami untuk mewaspadai sejumlah lokasi dalam kawasan hutan mereka, lantaran masih banyak binatang liar yang berbahaya seperti ular dan babi hutan.
Tim tidak hanya terlibat dalam melakukan identifikasi, namun tim kami juga ikut serta dalam berbagai kegiatan rapat evaluasi terhadap hasil identifikasi yang sudah dilaksanakan. Beberapa pertemuan terakhir setelah kegiatan identifikasi tahap pertama dilakukan, tim juga harus memenuhi sejumlah pertemuan yang dianggap krusial karena menyangkut sinkronisasi sejumlah data dari tiap-tiap bidang tanah milik masyarakat yang telah didata dan terkena pembebasan untuk rencana pembangunan jaringan irigasi.
Pertemuan juga dilaksanakan di aula kantor Pertanahan, dan juga melibatkan sejumlah tim identifikasi yang bekerja di lapangan. Hal ini karena trase pembangunan irigasi yang direncanakan mengenai sejumlah tanam tumbuh masyarakat, sawah serta bangunan lainnya. Rapat evaluasi adalah untuk mengsinkronkan sejumlah data temuan di lokasi sebagaimana kami sebutkan di atas, sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan atas sejumlah aset mereka yang terkena pembebasan.
Tim juga menerima sejumlah perlengkapan lapangan berupa sepatu, baju dan topi dari instansi yang memerlukan tanah. Meskipun terlambat namun dapat digunakan untuk kegiatan pelaksanaan identifikasi lanjutan beberapa hari kedepan.
Semua kami tentu mengharapkan agar legiatan ini dapat berjalan lancar demi terlaksananya pembangunan jaringan irigasi di Kabupaten Aceh Utara. Kenapa pembangunan ini penting, karena sejumlah besar wilayah di Kabupaten Aceh Utara adalah lahan pertanian, dan selama ini masyarakat petani hanya dapat menggarap lahan sawah mereka dengan mengandalkan air tadah hujan. Sementara pompanisaai dianggap tidak efektif karena memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengoperasinnya. Kami berharap semua pihak dapat mendukung terlaksananya pembangunan ini sebagai fasilitas utama penggerak ekonomi masyarakat petani serta berdampak positif terhadap kelangsungan pembangunan daerah.
.
(Admin/Dir. Komunitas Steem Indonesia)
About MeHERE