Hidup ini sangat berat untuk dijalani, penuh dengan beban berat yang harus dipikul, mau tidak mau harus dijalani.
Seandaikan diri ini sebagai jalan, sungguh tidak akan sanggub menanggung beban yang begitu berat. Bermacam kehidupan berjalan diatas badan, yang selalu diinjak, serta menahan panasnya matahari, dibasahi oleh hujan namun jalan tetap menahannya demi kelangsungan kehidupan yang lain.
Seandainya kehidupan manusia ini seperti kuat seperti jalan, mungkin beban seseorang akan terasa ringan. Akan tetapi apa yang hendak di kata, kita hidup dan menanggung beban secara pribadi.
Manusia ada rasa lelah, tetapi bagaimana dengan jalan yang selalu kita pijak, apakah kita pernah berpikir bagaimana keadaannya sekarang, apakah pernah bertanya pada jalan, apakah dia masih sanggub menanggung kita diatasnya.
Beribu-ribu ton beban dia tanggung dan dia pikul setiap hari dan setiap malam, tanpa mengenal waktu. Bila jalan ini terluka, maka manusia pun ikut memijak lukanya, bila manusia jatuh maka jalan yang terluka akan jadi masalahnya dan dipersalahkan. Dimanakah hati kita ini, kita selalu memijaknya disaat kita jatuh, dia juga yang salah, mestinya kita berpikir bagaimana menjaga agar dia tidak terluka, kita rawat dengan baik, karena jalan telah memudahkan aktifitas kita.
Dalam diri setiap manusia, sudah ada rasa egois, rasa tidak bersalah dan macam-macam lagi. Kita lebih mementingkan ego dari pada rasa kebaikan, kerendahan hati, serta rasa menerima kesalahan. Inilah kita selaku manusia yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan orang ramai.
Disaat kita mencapai puncak maka akan lupa yang dibawah, berpikirlah siapa kita ini, siapa yang mengangkat kita hingga sampai di detik ini. Ingat.... orang atas membutuhkan orang bawah begitu juga sebaliknya, yang miskin butuh yang kaya, yang kaya juga butuh yang miskin. Orang bodoh butuh yang pintar, sebagai orang yang mengajarinya, yang pintar juga membutuhkan yang bodoh sebagai orang untuk diajarinya. Kita harus ingat bahwa kita ini saling membutuhkan, si kaya dan si miskin, si kuat dan si lemah, jangan berbagga diri selalu, suatu saat kebanggaan ini akan sirna.
Tanpa adanya lika liku dalam sebuah kehidupan mungkin hidup ini tidak akan indah, serta tidak akan menjadi sebuah kenangan. Ayooo kita bersyukur atas kehidupan yang kita rasakan hari ini, bersyukur juga atas pencapain dan kelangsungan yang kita dapatkan, berterimakasihlah kepada Tuhan mu, atas apa yang engkau dapatkan hari ini.
Biarlah hari yang berlalu menjadi sebuah kenangan, hari ini menjadi pelajaran dan hari besok menjadi sebuah harapan.
Selamat menjalani aktifitas untuk sahabat semua, semoga harinya menyenangkan dan tambah sukses, serta menjadi hari yang lebih baik dari pada hari kemarin.
Best regards,
@bahrol | My Introductory Post
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit