KERING KERONTANG.
Apa masih belum paham!
Bila engkau ingin memiliki, hanya cangkang kosong yang telah lapuk akan engkau dapati, Sementara jiwaku telah tiada terbawa dengan nya di alam kelanggengan sana.
Coba sedikit kamu mengerti.
Bukankah sudah banyak kutulis lewat coretan coretan yang terlukis diwajah, tegangnya urat urat dikening, keriput kulit muka juga makin molor daging pipiku.
Namun ingat wahai yang disana!
Ya ! Yang disana.
Yang merasa paling kuat,
Paling mampu,
Paling pintar dan yang merasa paling hebat.
Mata ini masih tajam untuk mengawasimu,
Kuku ini ini masih tajam ntuk mencakar wajahmu bahkan gigi ini masih mampu mengoyak ngoyak daging tubuhmu.
Jangan kau anggap dendam ini telah padam.
Akan kutunjukan pada dunia bahwa aku masih punya nyali dan kemampuan.
Serunai malam berbisik lagi.
Bukan kemerduan yang hendak dia sampaikan kepada seisi alam, namun nyanyian kepedihan hati karena ditinggal kekasih sejati.
Percuma bujuk rayu asmara engkau sampaikan kepadaku.
Hatiku telah tandus takkan tumbuh cinta pada lain hati aku telah kering.
Dingin malam tak ku hiraukan lagi, Karena kulit ini sudah tak peka.
Aku berjalan dalam gelapnya asmara yang tak bersinar lagi.
Aku hanya butuh selembar kain kafan dan sejengkal tanah untuk mengubur jasad tak berguna ini.
Biarlah badan busuk dimakan cacing asal jiwaku bisa bersatu dengan kekasihku kembali.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit