Assalammualaikum wr wb dan salam semangat rekan-rekan steemian. Pada kesempatan kali ini Aku lanjutkan tentang kisah olahraga sepak bola. Pastilah banyak yang suka dengan olahraga ini. Sepak bola adalah olahraga yang sangat digemari oleh setiap orang di seluruh negeri belahan dunia, termasuk Indonesia. Dan, Aku adalah sangat mengemarinya dan bahkan Aku merupakan atlit sepak bola. Usia senja tidak menjadi penghalang untuk menghibur diri bermain bola sepak. Oh iya, tak perlu jauh mengurai kata dan marilah ikuti kisahnya dengan santai dan bergembira.
Beberapa hari nan lalu, sang Ketua Urang Awak (Urawa) Sumatera, Bang Yusra mengingatkan Aku bahwa tim Urawa akan bermain untuk yang kedua kalinya pada tanggal 26 Oktober 2024. Tim kami mengikuti Turnamen U - 40 yang lokasinya di Komplek Perumahan Griya Pratama Batu Aji Kota Batam. Saat bermain pertama kali, 5 Oktober 2024, tim kami bermain 2-2 alias seri dengan Tim Ikatan Keluarga Tanah Datar. Pada tanggal 26 Oktober 2024 tim kami akan bertanding melawan Tim Ampek Nagari.
Nah, pada hari itu, Sabtu, Aku sudah persiapkan perlengkapan untuk menyeberang ke Batam dengan maksud bermain sepak bola. Aku sudah merencanakan bahwa pukul 10.00 WIB akan ke Batam. Sebelumnya di pagi hari Aku masih sempatkan menikmati suasana pagi hari di tepi laut Kota Tanjungpinang. Banyak orang berolahraga baik berjalan maupun berlari. Aku tidak kedua-duanya, karena Aku menikmati suasana dengan naik sepeda motor merk Yamaha.
Adalah sedang asyiknya berkendaraan, Aku berjumpa dengan rekan-rekanku yang berdinas di Kogabwilhan I sedang olahraga pagi. Mereka adalah Bang Heri, Bang Eko dan Bang Darwis. Suasana bahagia terpancar di wajah. Sesaat Aku menemani dan sesuai kesepakatan kami akan berjumpa lagi di kedai kopi Sukaramai Jl. Teuku Umar Kota Tanjungpinang. Aku mendahului ke kedai kopi. Tak berselang lama tiba dan mengambil posisi. Kebetulan saat masuk didalam ada seorang pengamen dan Aku sebelum memesan makanan dan minuman, sempatkan bergaya dengan ikut bareng bernyanyi dengan sang pengamen. Baiknya ada tentang cuba bertanya pada rumput yang bergoyang. Nah, Aku cari di mbah googgle judulnya adalah Berita kepada Kawan oleh musisi Ebiet G. Ade.
Suasana di Kedai Kopi Sukaramai
Aku sudah duduk dan memesan makanan dan minuman. Akibat perut terasa lapar maka Aku memulai sarapan pagi. Tak lama kemudian tibalah rekan-rekanku usai berolahraga, Bang Heri, Bang Eko dan Bang Bismi. Sepertinya mereka sudah familiar dengan tempat ini. Dan, Aku baru pertama sekali semenjak 19 bulan berdinas di Tanjungpinang. Semua saling memesan sesuai selera jiwa. Tak lama kemudian datang lagi seorang teman yang bernama Bang Bismi. Suasana makin ramai dan semarak. Kami saling membagi bercerita dan kisah. Bahkan bercerita kisah masa lalu awal-awal bertugas menjadi prajurit TNI. Kisah yang sulit dilupakan dan penuh hikmah dan keharuan. Tak lama kami dilokasi maka kegiatan bubar dan kembali ketempat masing-masing.
Persiapan ke Batam melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang
Aku sudah pesan sama rekan pukul 09.30 WIB kerumah untuk mohon bantuannya mengantarku ke Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang. Temanku seorang prajurit maka disiplin dan tepat waktu kerumah. Aku minta diantar pakai sepeda motor saja rupanya datang dengan mobil dinas bercat abu-abu. Kami sudah keluar dari rumah hanya sesaat sudah tiba di Pelabuhan. Pastilah suasana di pelabuhan ramai. Kita bisa menyaksikan para penumpang antrian untuk masuk ke dalam kapal. Saat petugas mempersilahkan penumpang masuk ke kapal maka secara bertahap penumpang masuk, termasuk Aku ikut serta.
Kapal yang baru merapat dan tak lama sudah dipenuhi penumpang. Didalam kapal Aku duduk berdampingan dengan saudara Ahai. Beliau rupanya sudah berstatus kakek dengan mempunyai 5 orang cucu dari tiga anaknya. Kami saling bercerita tentang kisah hidup dalam mengisi waktu kapal berlayar ke Batam. Seru dan terdapat kisah inspiratif. Perjalanan di laut tidaklah lama, sekitar satu jam dilaut kami sudah merapat di Pelabuhan Telaga Punggur Kota Batam. Cuaca dan kondisi laut yang bersahabat membuat pelayaran asyik dan menyenangkan.
Tiba di Batam menuju ke Rumah Makan Ranah Minang Bang Yusra
Aku tiba di Batam dan langsung menuju parkiran. Saat itu sang teman bernama Jalinus "Maradona" menanti dengan sabar dan senantiasa menjemputku. Beliau sosok pemain bola yang periang dan semangat walau usia agak meninggi. Rupanya kami masih menunggu dua teman lagi yang sesaat lagi tiba di Pelabuhan. Satu tujuan main bola namun beda lapangan. Saat menunggu waktu salat dhuhur tiba maka salat dahulu di Mushalla Ar-Rahman yang terdapat di Pelabuhan. Ar-Rahman adalah salah satu nama Allah dalam Asmaul Husna dan mengandung arti kasih sayang. Azan pun dikumandangkan Aku yang menjadi sang iqamah. Usai salat, teman lengkap maka kami berempat meluncur ke tempat Ketua, Bang Yusra, tepatnya Rumah Makan Ranah Minang.
Jauh juga jarak dari Telaga Punggur menuju ke tempat Ketua. Apalagi kita harus melewati jalan yang dalam perbaikan agak macet. Sekitar empat puluh menit barulah kami tiba di Rumah Makan Ranah Minang. Rumah makan yang diberkahi dan banyak orang yang makan disitu, baik orang lokal maupun turis asing dari negeri tetangga yaitu Malaysia dan Singapura. Rezeki untuk Ketua dari Allah SWT. Kami duduk berlima disudut ruangan. Aku, Bang Yusra, Jalinus "Maradona", sisun Ahmadi dan Danton Nofri. Sangat disayangkan foto tersebut tak ada ketua. Suasana makan dan menyenangkan. Lauk nya enak dan bervariasi. Sangat asyik. Aku baru tahu bahwa Sisun Ahmadi dan Danton Nofri main bola Trofeo di Stadion Citra Mas Batam. Ada tiga tim yaitu Tim Urawa Sumatera, Tim Allstar Tanjungpinang dan Tim Weekend Singapura. Aku tetap putuskan ikut pertandingan kedua di lapangan Komplek Perumahan Griya Pratama Batu Aji Batam.
Azan di Masjid Nurul Iman Batu Aji Batam
Ketua luar biasa dan terima kasih atas makan siangnya Aku ucapkan serta kami berpisah dengan tujuan sama main sepak bola namun beda tujuannya. Sekitar pukul 14.25 WIB kami berpisah. Jaraknya tetap sama, jauh dan untuk memangkas waktu maka jalan pintas ditempuh. Jika tak jalan pintas kuatir terlambat tiba dengan adanya beberapa lampu merah yang dilewati. Sekitar pukul 14.50 WIB kami tiba dilapangan dan situasi masih sepi. Lebih baik datang awal daripada terlambat. Pertandingan akan dimulai pukul 15.30 WIB dan alhamdulilah dapat salat ashar berjamaah terlebih dahulu. Dekat lapangan ada Masjid Nurul Iman. Aku masuk ke masjid dan mohon diberi kesempatan azan ashar. Pukul 15.07 WIB waktu azan dan kesempatan beramal menjadi muazin aku nikmati dengan rasa bahagia. Suaraku yang serak-serak basah irama tempo dulu Aku kumandangkan memanggil umat. Usai salat maka Aku menuju ke lapangan bola.
Tim Urang Awak Sumatera pada Turnamen U-40
Suasana masih sepi. Tim musuh belum tampak. Tim kami berpakaian serba kuning. Biarkan tim musuh tak datang. Info yang beredar karena tim Empat Nagari sudah kalah dua kali dan tak punya peluang lolos semifinal, maka tak hadir. Kalau hadirpun pasti kurang. Kami tak pikirkan hal tersebut. Setelah lengkap tim kami berpakaian dan wasit memanggil untuk masuk dilapangan. Kami melawan Tim kosong. Bukan kotak kosong seperti Pilkada. Tendangan Uda Maradona menjadi keputusan tim Urawa menang WO dan pastilah masuk semifinal.
Usai diputuskan tim Urawa menang maka Maradona, Iswanto, Aku dan Ajo Inzaghi tancap gas menuju ke Stadium Citramas Batam. Lagi-lagi jarak tempuhnya jauh. Macet juga karena agak sore. Uda Maradona tancap gas kencang. Aku hanya menyampaikan harus hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan. Kurang lebih empat puluh menit kami tiba dilokasi.
Tim bermain Troffeo U-50 di Batam
Pertandingan pertama antara Tim Allstar Tanjungpinang Vs Tim Weekend Singapura sudah berakhir. Skor 2-0 untuk kemenangan Tim Allstar Tanjungpinang. Kini Aku sedang menyaksikan pertandingan Tim Urawa Sumatera Vs Tim Allstar Tanjungpinang. Aku sempat main di lima menit terakhir. Hasil akhir adalah 0-0. Nah, tibalah penentuan mencari sang juara yaitu pertandingan antara Tim Urawa vs Tim Weekend Singapura. Jika Tim Urawa bisa menang 3-0 tanpa balas maka Tim Urawa menjadi jawara Troffeo U-50 ini.
Tim Urawa Batam vs Tim Allstar Tanjungpinang
Tim Urawa Batam vs Tim Weekend FC Singapura
Permainan pun berlangsung dengan seru dan semangat. Ada yang jatuh bangun dan juga penampilan agak banyol. Namanya banyak orang tua maka tenaga dan kemauan tak berimbang. Kami menguasai bola dengan baik. Serangan berulang-ulang dibangun untuk mengalahkan tim negeri jiran. Aku juga tak kalah gaya dalam bermain. Sempat dua pemain asing menjadi korban kolong dariku. Bahagia bisa mengolongi musuh. Tapi, ada malapetaka ringan, saat orang tua ini Aku kolongin spontan kaki beliau menganjal kakiku dan akibatnya Aku jatuh terjerembab kerumput. Terasa nyeri juga lututku. Tapi Aku tak marah dan mencak-mencak. Aku hanya senyum dan saling berjabat tangan. Tahan emosi maka hidup akan nikmat. Kata Nabi," Jangan marah, bagimu surga." (HR. Ath-Thabrani).
Pembagiqn Hadiah juara dan pemain topscore
Bergaya dengan memegang Trofi Juara
Akhirnya, tim Urawa menang dengan skor 3-1. Hasil ini membuat senang Tim Allstar Tanjungpinang karena sebagai jawaranya troffeo ini. Inilah Troffeo silaturahmi antar negara yang berbeda namun terbalut persahabatan yang tak sirna. Tropi juara I diraih tim Allstar Tanjungpinang, juara 2 tim Urawa Sumatera dan juara 3 tim Weekend FC Singapura. Dan, sebagai top skore adalah saudara Iswanto dari Tim Urawa Sumatera. Waktu pun sudah masuk salat maghrib. Azan berkumandang jela1terdengar. Sebelum pulang ke hotel Aku salat maghrib di bawah tribun Stadion Citramas. Ya, pastilah fasilitasnya kurang memadai. Tempat keran khusus tak ada. Jadinya mengambil wudhu di wastafell.
- Beli lauk untuk makan malam*
Usai salat maghrib kami semua bubar.
Aku meluncur ke Pasifik Palace Hotel. Jauh lagi jaraknya dari Stadion Citramas. Aku berpesan sama Uda Maradona agar mampir terlebih dahulu di rumah makan. Tujuannya adalah beli bekal nasi makan malam. Aku jika sudah di hotel tidak akan keluar lagi. Pastilah melepaskan lelah dengan totalitas. Aku sampaikan kepada teman untuk berhenti disalah satu Rumah Makan dan Restoran Bundo Kandung. Aku turun dari mobil dan pesan satu bungkus saja. Temanku sudah ditawari namun tak berkenan. Lauk sebagai penyedap makan Aku pesan dua telor bulat gulai. Telor adalah lauk yang sangat Aku gemari. Tahukah berapa harganya? Wau sangat fantastis yaitu Rp. 25.000,-. Diluar dugaan. Mahal juga. Sebagai pelepasan dahaga Aku ambil 2 botol minuman Teh Sosro dengan jumlah biaya Rp 20.000,-. Artinya satu botol Rp 10.000,-. Aku keluarkan lembaran hijau Rp 50.000,- dan kembaliannya Rp 5.000,-
- Di lobby Pasifik Palace Hotel Batam*
Setelah membeli nasi bungkus kami menuju ke Pasifik Palace Hotel. Rupanya dari Rumah Makan tidak jauh. Sesaat Aku tiba di hotel dan berpisah dengan Uda Maradona. Tujuan pertama adalah resepsionis untuk mengambil kunci kamar. Aku tinggal di lantai 5 dengan nomor kamar 534. Namun sebelum ke kamar Aku sempatkan berfoto terlebih dahulu dengan latar foto adalah kapal Pinishi atau bisa kita lihat banyak layar pada kapal tersebut. Kapal miniatur ini sangat bagus dan luar biasa yang membuatnya. Sangat trampil dan rapi pola kerjanya. Aku juga sempatkan foto dengan mobil "kodok" dengan cat berwarna biru dan putih. Pantulan cahaya membuat gambarnya tidak begitu terang. Namun cukup indah.
Suasana Malam Kota Batam dilihat dari Hotel
Usai mengambil dokumentasi Aku naik ke kamar dengan menggunakan lift. Sampai dikamar agak takjub juga kamarnya besar dengan ruang tamu dan ruang tidur. Aku laksanakan pembersihan badan dan karena masuk waktu isya salat terlebih dahulu. Nah, sebelum tidur melalui jendela hotel Aku bisa melihat suasana malam kota Batam dari lantai lima. Indah nian malam dan cuaca malam ini.
Hari ini Aku cukup bahagia hari yang dilalui apalagi dapat bermain bola bersama teman-teman tim Urang Awak (Urawa) Sumatera yang hebat dan bersahaja. "Muda Berkarya, Tua Melegenda," motto hebat Tim Urawa.
Salam semangat dari Negeri Segantang Lada@hoesniy
Mantap gure, serba bisa, khatib, azan sampe maen bola...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bacut2 sagoe adoe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit