Museum Rumoh Cut Nyak Meutia - Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara

in hive-167213 •  3 days ago 

2.jpg

Foto pribadi di edit menggunakan Canva

Museum Rumoh Cut Nyak Meutia - Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara

Hallo para Guru, orang tua dan siswa di komunitas Teachers & Students. Bertemu lagi di postingan saya, semoga bermanfaat.

Menurut anda, apakah penting bagi sebuah bangsa untuk menghargai sejarah dan juga peninggalan-peninggalan sejarah yang terdapat didalamnya?

Jika pertanyaan tersebut saya kembalikan kepada diri saya pribadi, maka dalam konteks pendidikan, saya yang merupakan seorang guru berpendapat bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut adalah sangat penting. Alasannya, sejarah dan juga tempat sejarah adalah saran pendidikan yang membuat anak-anak dalam hal ini peserta didik, dapat menjadikan hal itu sebagai sarana ilmu pengetahuan dalam pembelajaran, menumbuhkan rasa Nasionalisme, dan menjadi salah satu tempat berimajinasi sebagai bagian dari pembelajaran yang menyenangkan.

Salah satu tempat bersejarah yang kami manfaatkan sebagai sarana pembelajaran adalah sebuah rumah tua bersejarah bagi bangsa Aceh dan Indonesia pada umumnya, yang kini menjadi sebuah Museum. Banyak guru dan juga para siswa yang berada di kawasan kota Lhokseumawe, Aceh Utara dan sekitarnya berkunjung ke Museum ini.

🏛️ Sejarah Museum

Tempat bersejarah bagi bangsa Aceh dan Indonesia pada umumnya tersebut adalah Museum Rumah Cut Nyak Meutia, dalam bahasa lokal di sebut Rumoh (rumah) Cut nyak Meutia. Sebagai informasi, Cut Nyak Meutia adalah salah satu tokoh pahlawan perempuan paling pemberani dari kalangan perempuan Aceh pada masa penjajahan, beliau terus menerus berjuang bersama masyarakat saat itu, dan menjadi seorang pemimpin yang mempertahankan tanah leluhur dari para penjajah.

Beliau menjadi salah satu simbol perjuangan perempuan bangsa Aceh, yang lahir pada tanggal 15 Februari tahun 1870 dan wafat tanggal 24 Oktober tahun 1910. Dan Cut Nyak Meutia adalah salah satu tokoh pahlawan Nasional Indonesia, yang berasal dari Provinsi Aceh yang lahir di salah satu kabupaten di Aceh Utara yang bernama Keureutoe, Pirak - Matangkuli.

Untuk melihat biodata Biografi beliau di sini 📁 https://id.wikipedia.org/

1.jpeg

Foto milik pribadi : Batu prasasti dari pemerintah Indonesia


2.jpeg

Foto milik pribadi : Saya dengan foto Cut Nyak Meutia di saat berada di dalam Museum


Perubahan Rumah Cut Nyak Meutia yang merupakan tempat dimana beliau memimpin para pejuang dan masyarakat saat menghadapi penjajah, sudah sejak lama di renovasi dan di ubah menjadi museum. Hal ini dilakukan pemerintah Daerah dan Indonesia untuk mengenang seluruh jasa-jasa beliau bagi bangsa dan negara, sekaligus sebagai tempat bersejarah dalam mengusir dan mempertahankan negara dari para penjajah.

3.jpeg

Foto milik pribadi : Saya dan Museum / rumah Cut Nyak Meutia


📌 Lokasi Museum

Museum ini yang bernama Rumoh (rumah) Cut nyak Meutia ini berada di Desa Mesjid Pirak, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara - Provinsi Aceh. Jarak tempuh dimulai dari Jalan lintas Sumatra, Medan - Banda Aceh. Dengan waktu tempuh 1 jam atau 1 jam 15 menit, atau memiliki jarak 42 Kilometer dari Kota Lhokseumawe.

Jalan menuju ke lokasi Museum Cut Nyak Meutia terbilang cukup baik dengan beberapa jalan alternatif yang masih bebatuan, namun secara keseluruhan dapat dikatakan cukup bagus. Di sekitar perjalanan pengunjung akan di suguhkan pemandangan pedesaan yang sangat menarik, dengan kebun dan sawah yang menjadi pemandangan selama perjalanan.

Foto milik pribadi : Tugu masuk dan jalan menuju ke Cut Nyak Meutia

6.jpeg

4.jpeg5.jpeg

🗺️ Anda dapat melihat lokasi menggunakan Steem Atlas !steematlas 4.91966671 lat 97.20249653

🗺️ Dan anda juga dapat melihat di Google Map


💰 Biaya Masuk Museum

Untuk biaya masuk setelah sampai ke Museum Rumoh (rumah) Cut nyak Meutia dan sering di sebut dengan Rumah Krong Bade, pengunjung tidak dibebani dengan tarif atau iuran apapun. Namun sebagai bentuk terima kasih kepada penjaga serta pengelola kebersihan dan keamanan di tempat tersebut, banyak pengunjung memberikan uang seberapa pun sesuai dengan keikhlasan. Di tempat yang bersejarah ini, memberikan uang sesuka hati pengunjung merupakan bentuk rasa terima kasih kepada penjaga atau juru kunci dari tempat bersejarah ini, dan masyarakat dengan sukarela memberikannya.

Syarat utama pengunjung adalah :

  • Tetap menjaga kesopanan dan ketertiban.
  • Tetap menjaga kebersihan dan barang-barang peninggalan yang ada di dalam.
  • Serta menghormati segala nilai nilai sejarah yang ada di museum tersebut.

8.jpeg

Foto milik pribadi : Saya yang lagi berfoto dengan penjaga dan orang yagn dipercaya mengelola Museum Cut Nyak Meutia

9.jpeg

Foto milik pribadi : Gerbang masuk ke Museum Cut Nyak Meutia


▶️ Bagian - bagian yang terdapat di Museum Cut Nyak Meutia

Bila pengunjung telah masuk ke area Museum yang luasnya kurang lebih 1 hektar tersebut, pengunjung akan melihat betapa indahnya Rumah Adat Aceh yang khas, begitu juga dengan bangunan-bangunan sejarah lainnya yang terdapat di tempat tersebut. Semua bangunan-bangunan bersejarah ini terbuat dari kayu dari pohon pilihan yang sudah cukup tua, dan tentunya rumah panggung yang merupakan sejarah dari perjuangan Cut Nyak Meutia dalam berperang mengusir penjajah.

16.jpeg

Foto milik pribadi : Rumoh Aceh Cut Nyak Meutia. Rumah Krong Bade yang memiliki serambi di bagian depan, tengah, dan belakang.


14.jpeg13.jpeg

Foto milik pribadi : Tangga masuk ke dalam museum


11.jpeg12.jpeg

Foto milik pribadi : Ruang bertingkat dengan tangga dan semua bahan kuyu, yang memiliki filosifi


Foto milik pribadi : semua bagian rumah yang memiliki filosifi dan makna di setiap bentuk ruangannya

21.jpeg
Foto milik pribadi : ukiran kayu pada dinding

20.jpeg

Foto milik pribadi : Tiang-tiang kayu pada penopang rumah

18.jpeg

Foto milik pribadi : serambi tengah

19.jpeg

Foto milik pribadi : Tampilan dari samping Rumoh Aceh Cut Nyak Meutia. Rumah Krong Bade.

24.jpeg25.jpeg
26.jpeg28.jpeg

Foto milik pribadi : Peninggalan serta foto silsilah keluarga Cut Nyak Meutia


Di area Museum Cut Nyak Meutia ini juga terdapat benda benda tempo dulu yang sering digunakan masyarakat Aceh. Beberapa diantaranya adalah Sebuah balai atau tempat bermusyawarah dan acara lainnya, dan dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan bermanfaat lainnya di masa perang. Terdapat juga alat tradisional yang disebut Jeungki, Jeungki merupakan alat untuk menggiling padi pada masa lalu. Terdapat juga KroengKroeng, atau sebuah tempat untuk menyimpan hasil panen padi dan berada diluar rumah, atau berada di area Museum. Dan terakhir terdapat Kolam air berukuran besar sebagai penampungan air, serta tugu monumen sebagai bukti dan bentuk perjuangan dari Pahlawan yang bernama Cut Nyak Meutia.

31.jpeg

Foto milik pribadi : Balai atau tempat bermusyawarah*


34.jpeg

35.jpeg

Foto milik pribadi : Jeungki merupakan alat untuk menggiling padi*


32.jpeg

33.jpeg

Foto milik pribadi : KroengKroeng tempat untuk menyimpan hasil panen padi


36.jpeg37.jpeg39.jpeg

Foto milik pribadi : Monumen perjuangan



Pada akhirnya, senang rasanya dapat membawa siswa siswi saya berkunjung ke Museum Rumoh Cut Nyak Meutia. Disana mereka dapat belajar sejarah secara langsung dan menemukan fakta sejarah yang sederhana yang pernah terjadi. Di tempat ini juga nilai nilai semangat perjuangan dan rasa cinta terhadap daerah dan negara akan terbentuk, dan membuat peserta didik mengerti tentang berharganya sebuah sejarah.

43.jpeg

42.jpeg

41.jpeg

Sesi terakhir adalah tentu berfoto bersama dan berpamitan dengan penjaga museum, ini akan menjadi kenangan-kenangan yang sangat berharga baik saya dan juga siswa siswi saya.

47.jpeg

46.jpeg

Saya mengucapkan terima kasih kepada anda yang telah mendukung dan membaca postingan ini, saya berharap anda generasi Aceh harus menyempatkan datang ke tempat ini untuk melihat keindahan dari rumah perjuangan dari Cut Nyak Meutia dalam mengusir penjajah.

Terakhir, semoga postingan ini bermanfaat dan dapat menjadi sebuah bacaan yang menarik bagi anda semua. Sampai jumpa lagi pada postingan lainnya, salam hormat untuk anda semua.


About my account
PeriodJanuary 04, 2024 to February 04, 2025
Transfer to Vesting 532 Steem
Cash Out
483 Steem
ResultClub5050
CSI14.5 (0.00 % self, 94 upvotes, 66 accounts, last 7d)

BLOG1.png

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Assalamulaikum pak. Jeut lake no WA. Na pu lon neuk tenyeng !

Waalaikumsalam.
Geut, 081285859305

Thank you for using Steem Atlas.

For more information about posting on Steem Atlas check out our Curation Guidelines...

Supporting the Steem Atlas project.

Thank you from the @pennsif.witness team.

Thank you very much for publishing your post in Teachers and Students community

DescriptionInformation
Verified User
Plagiarism Free / AI Article Free
#steemexclusive
350+ Words
#club5050
Bot Free

Beneficiaries

#burnsteem25
@ myteacher

yes
no

Meseum cut nyak mutia penuh dengan sejarah, saya sendiri belum pernah datang kesana. Mungkin dilain kesempatan...