Salam semua steemians. .......
12 Rabiulawal merupakan bulan yang sangat berarti bagi kami khususnya yang mayoritas Islam. Dimana hari itu kami akan mengenang hari kelahiran junjungan nabi kami, nabi akhir Zaman yaitu baginda "nabi Muhammad Saw" dengan adanya perayaan tahunan seperti MAULID. acara kecil-kecilan menurut kemampuan di dalam sosial yang dapat meningkatkan pahala ibadah-keimanan yang lebih kuat dan cara ini kami percaya untuk lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.
Hari sebelum acara tiba, Hari ini desa ayah-ibu mempersiapkan segala persiapan untuk menyambut 12 Rabiulawal, acara maulid yang akan berlangsung besok di balai desa. kegiatan demi kegiatan di lakukan hari ini, dengan ketentuan itu seperti pada tahun sebelumnya untuk memperingati di awalnya 12 Rabiulawal bersama masyarakat yang sudah menjadi adat tradisi.
Pagi ini saya bersama istri dan anak-anak pulang ke rumah ibuku dengan niat untuk membantu persiapan yang akan di lansungkan di kampung halamanku, karena ibuku selalu memeriahkan 12 Rabiulawal dengan acara kecil-kecilan sekaligus menyambut maulid..
Kami pulang begitu pagi, tetap tidak bisa begitu pagi karena terkendala dengan waktu terlambat untuk menunggu anak-anak bangun tidur terlebih dahulu. Setelah menyelesaikan sarapan kami langsung bersiap-siap dan berangkat, pulang ke kampung ku, kampung ibu-ayahku.
Saya melaju dan mengatur kecepatan sepeda motor lebih cepat karena melihat hari sedikit siang takut lebih terlambat. Kami tiba setelah menempuh perjalanan selama 7,446 mil, saya bertemu dengan banyaknya saudara yang sudah tiba duluan, seperti dua bibi, anak bibi, istri paman dan adikku bersama orang tuaku yang lagi sibuk di masing-masing tugas.
Saya juga melihat sang istri mengambil bagian dari kesibukan, dan anak-anak tidak ingin kalah bermain di sudut rumah. Lalu saya mengambil kesibukan saya dengan memarut kelapa, ibuku juga mengatakan bahwa kelapa parut harus saya sediakan. Saya mempersiapkan ukuran mesin kelapa dan melansungkan parutan kelapa.
Disini saya harus bersabar dan berhati-hati agar tidak gegabah dalam menyelesaikan tugas. Putaran kukuran begitu kencang takut hilangnya kendali yang membuat peregangan tangan "opp" pokoknya saya menyelesaikan ini dengan pikiran tenang dan secara perlahan lahan, namun saya harus mengumpulkan parutan kelapa satu wadar besar.
Terkadang penat, saya menghilangkan masalah untuk pergi ke halaman belakang rumah. Disana saya melihat kerabat, ibu dan adik-adik bersama istriku sedang menyelesaikan tugas, membersihkan ayam atau ikan dan sebagian dari mereka membuat api panas untuk persiapan selanjutnya. Hari ini semua kerabat keluarga bisa hadir karena bertepatan di hari libur.
Disini saya juga bertemu dengan nenek, ibu ibuku. Beliau juga ikut menghadiri bersama kami meskipun kondisinya kurang sehat, justru jiwa semangat dalam menyambut perayaan maulid ini membuat nenek seperti orang sehat. Beliau mengambil bagian kesibukan dengan memotong ikan, ikan bandeng seperti saya pegang. Di samping itu saya juga ikut membantu..
Waktu berlalu lebih cepat, hanya sebagian tugas selesai dan datang untuk menyelesaikannya kembali. Lalu saya mendapatkan perintah untuk membeli beberapa keperluan yang tidak tersedia mungkin lupa di sediakan, jadi pusing ibuku jadinya.
Saya segera pergi ke toko terdekat, tidak begitu dekat karena toko khusus berada di ujung desa. Setibanya disana saya landung menanyakan keperluan saya kepada pemilik toko, dengan cepat saya mendapatkan pilihan pesanan seperti ibuku butuhkan, saya membayar tagihan dan lansung keluar dari toko. Pulang kerumah.
Saya kembali menikmati suasana rumah dengan kesibukan, saya kembali membantu orang tugas cepat selesai karena mengingat hari hampir siang. suasana begitu terik tidak membuat kami menyerah dalam menyelesaikan tugas di belakang rumah. Dan terkadang saya kembali memarut kelapa karena hanya saya yang bisa melakukannya hihi. Saya mendampingi ayahku bekerja.
Dari segala upaya membuat seisi rumah lebih sibuk dari awalnya, sekarang separuh tugas sudah di selesaikan. Hingga giliran bibi untuk membuat menu makan siang, bibi sangat pandai dalam halnya memasak, tetapi beliau tidak bisa bekerja sendiri karena menu persiapan masakan lebih banyak pilihan. Untuk saat ini bibi hanya lebih fokus untuk mempersiapkan menu makan siang.
Waktunya makan siang tibak, dari beberapa menu hidangan yang bibi siapkan, saya lebih suka dengan menu kulit ayam kampung, karena aroma lebih terasa, lebih sedap pokonya. Kami melangsungkan makan siang terlebih dahulu tetapi sebagian juga masih sibuk dengan pekerjaan. Karena itu bukan bagian dari saya sehingga saya menyelesaikan makan siang untuk mengisi perutku yang sangat lapar.
Setelah makan siang selesai, sekalian saya juga menyelesaikan shalat dhuhur empat dirumah supaya tidak menghambat saat bertugas. Pikiran mulai tenang, kemudian saya kembali mendapatkan perintah untuk menyediakan stok parutan kelapa kembali lagi, dengan siap saya lansung kembali beradu dengan mesin kukuran.
Suara gesekan kelapa antar kukuran yang membuat pendengaran saya tidak terdengar saat bibi memanggil, saya mendapatkan sentuhan sekaligus perintah untuk membawa hasil kelapa parut kelapa dapur karena salah satu chef membutuhkan parutan itu. Di dapur saya melihat seluruh kerabat sibuk dengan masing-masing persiapan di bidang memasak, masakan khusu untuk persiapan acara.
Itu bukan tugasku, tugasku hanya melakukan tugas ringan, membantu. Di waktu luang saya bersantai di teras sambil melihat anak-anak bermain, sikecil saya marah karena saya menyuruhnya untuk tidur siang, tetapi dia tetap memilih bermain dengan teman-teman di bandingkan istirahat siang. Ini ha yang wajar karena sikecil akan lebih nyaman saat bermain dengan teman barunya.
Waktu berlalu sore kami masih dengan segala persiapan, tetapi tugasnya sudah mulai ringan karena beberapa pekerjaan menu masakan sudah di siapkan. Tetapi kami juga masih mendapatkan kesibukan tersendiri sambil membantu yang membuat hubungan keluarga semakin erat dalam menghadapi tugas hingga petang saya bersiap-siap mandi. Saya mandi lebih cepat karena mengingat kamar mandi sangat terbatas. Lagi ramai soalnya.
Malamnya setelah shalat magrib, saya bersama keluarga kembali mengambil bagian dari masing-masing tugas, karena saya tidak begitu berperan sehingga saya memilih wilayah untuk membuat persiapan pulut, bulkat di bungkus dengan cara tradisional, alami dan juga menyehatkan makanan.
Daun pisang sudah menjadi lapisan kemasan yang masyarakat pedalaman gunakan untuk membalut/membungkus makanan yang memiliki ciri khas pilihan kepada makanan yang dapat menjaga makanan bungkus tahan lama dan menyimpan makanan lebih beraroma saat kemasan dibuka. Daun Pisang sudah digunakan sejak zaman dulu hingga saat ini masih berkembang luas meskipun sebagian orang sudah memiliki cara yang lain yang justru memiliki perbedaan.
Dengan ini saya masih dapat menyelesaikan tugas dengan menggunakan daun pisang, seperti langkah-langkah yang terlihat didalam gambar di atas. Pembuatan Pulot secara perlahan hingga akhirnya kita dapat meningkatkan ciptakan kreasi dari diri sendiri. Pulut/bulkat sudah menjadi makanan khas daerah karena makanan ini di percaya dapat memberi keberkatan setiap langkah, maka dari itu pulut masih dapat kita temukan pada acara besar seperti tradisi peusijuk dan sebagainya.
Disini saya tidak sendirian, saya di temani oleh senak famili karena pembuatan pulut tidak semudah yang kita pikirkan, setidaknya kita membutuhkan banyak waktu untuk menyiapkan ini, dari satu bertambah dan seterusnya hingga pulut terhitung dalam skala besar.
Waktu berganti, kami kedatangan tamu sekaligus kerabat ayah yang ingin bertamu, ini sudah menjadi kebiasaan untuk menyambut tamu dengan hidangan makanan yang sudah di siapkan yang menjadi makan malam. Ini momen langka, momentum yang kami tunggu-tunggu, dengan adanya acara ini membuat hubungan keluarga lebih bermakna dan sangat berarti selain makan-makan disini kita juga saling mengenal yang membuat hubungan lebih akrab.
Ayahku mengundang beberapa kerabat dan teman dekat untuk datang malam ini untuk makan malam di rumah kami, ini meningkatkan kesadaran kita untuk berbagi rezeki supaya rezeki bertambah walaupun hanya sekedar makan-makan. Saya mengenal lebih banyak keluarga malam ini yang biasa hanya saling sapa di pertengahan jalan. Saya mengobrol sambil menyelesaikan makan malam. Dan terkadang saya pindah untuk membantu memindahkan hidangan dan hal lainnya. Apapun!
Tidak dengan tamu ayah dan ibu, adik keduaku juga mengundang teman dekat nya untuk datang. Mereka datang setelah beberapa menit kemudian, dan kami menyambut kedatangan mereka dengan hidangan makan malam. Selesai makan malam mereka juga ikut membantu kami membuat pulut, sangat kebutuhan kami sangat kewalahan karena kami membutuhkan puluhan jari untuk menyelesaikan pulut, jika tidak kami akan bergadang karena ibu membutuhkan 300 buah pulut untuk besok.
Malam yang sangat bermakna, saya bisa berkumpul dengan lebih banyak kerabat keluarga. Malam yang sangat berarti karena kami menyambut hari kelahiran Baginda nabi Muhammad Saw. Larut malam saya dan istri bersama anak-anak akan menginap disini malam ini untuk tiba di acara esok hari. Semoga mimpi indah....
""Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam Diary Game 15/09/2024 berakhir indah. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_- ""
Salam @muksa
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steemhobbies
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit