Assalamu'alaikum...
Salam bahagia sahabat steemian , bagaimana kabar kalian ? Semoga baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin....
Allahu Akbar Allahu Akbar
La Ila haillahu wallahu Akbar
Allahu Akbar wa lillahilham

Suara takbir yang begitu syahdu nan indah terdengar saling bersahut-sahutan di pagi hari ini. Ya,,,hari ini adalah hari raya qurban.
Dari atas rumahku aku melihat orang-orang yang berbondong-bondong memasuki area shalat idul adha , yang tempatnya tepat di depan rumahku, di desa tempat tinggalku masyarakat melaksanakan shalat idul adha di bawah surau. Halaman yang cukup luas, mencukupi untuk seluruh masyarakat di desaku yang indah ini.

Hari raya kali ini aku tidak shalat idul adha, buah hatiku yang masih kecil membuatku belum bisa melaksanakan ibadah idul adha, akan tetapi dari rumah ku sangat jelas terdengar khatib yang berbicara , Adapun beberapa point penting yang ku dengar adalah :

1. Hari raya idul adha adalah hari raya qurban, dimana pada masa Nabi Ibrahim, Nabi rela mengorbankan anaknya Ismail untuk di sembelih
2. Ketaatan keluarga Nabi Ibrahim, Iblis merayu, Istri Nabi Ibrahim, anak Nabi Ibrahim (Ismail) dan bahkan Nabi Ibrahim sendiri di rayu untuk tidak mematuhi perintah Allah. Akan tetapi MASYAALLAH ketaatan Nabi Ibrahim dan Keluarga tidak dapat di goyahkan oleh Iblis.
3. Berqurban Lah setiap hari raya idul adha, lebih baik uang di gunakan untuk berqurban dibandingkan untuk membeli baju baru untuk lebaran.
4. Orang yang berqurban bukanlah orang yang mampu melainkan orang yang mau. Intinya jangan pernah katakan, aku bukan orang kaya jadi tidak perlu berqurban.

Demikian sedikit point penting yang aku dengar dari sang khatib.
Sepulang suami dari shalat idul adha, aku dan anak-anak sudah siap dengan pakaian rapi, siap untuk menyalami suami dan anak-anak juga sudah siap untuk menyalami abahnya.
Setalah selesai salam-salaman antara keluarga kecilku, kami turun ke rumah orang tuaku untuk salam-salaman dengan orang tuaku , atau meminta maaf kepada mereka.
Suasa lebaran sudah terlihat ketika adik-adikku datang, suasa yang ramai dan penuh haru. Aku juga memberikan THR, untuk keponakanku mereka sangat senang.

Foto di rumah orang tuaku

Sayangnya aku dan suami juga anak-anak tidak bisa berlama-lama di rumah orang tuaku, kami harus mengunjungi mertuaku atau orang tua dari suamiku , tidak butuh waktu lama dalam 10 menit kami sampai di rumah mertuaku, kami masih tinggal di kota yang sama. Di rumah mertua juga tidak kalah serunya disana sepupu dari suamiku sudah berhadir , para anak saling bercerita dan pamer THR.

Setelah dari rumah mertua kami menuju ke rumah nenekku, disana lebih rame lagi karena keluarga besar berkumpul, sepupu ku bernama hekal pun mengambil foto aku dan suami beserta anak-anak.

Di rumah nenek kami membahas saudara kami yang meninggal dunia karena kanker tulang, siang hari setelah shalat dhuhur kami berencana pergi ke rumah duka untuk takziah.
Sesampai disana yang tujuan kami untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan malah kami dapat makan siang. Alhamdulillah semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin

Fotoku di rumah nenek menggunakan iphone hekal

Dan juga keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan dan kesabaran, beliau meninggalkan istri dan 3 orang anak yang masih kecil.
Lebih kurang 2 jam kami di rumah duka , banyak hal yang kami bicarakan karena ini juga hari lebaran pertama. Tentunya keluarga yang ditinggalkan (istri dan anak) sangat merasa sedih dan kesepian tanpa seorang ayah. Kembali lagi ke kodrat manusia , setiap yang bernyawa pasti akan mati. Tinggal kapan ajal kita aja kapan menjemput kita. Semua makhluk hidup akan mati. Sepulang dari rumah duka kami beristirahat di rumah. Sambil santai sore aku mengupas mangga untuk kami makan, seharian kami sudah makan yang berlemak, segar rasanya bisa memakan buah mangga.

Makan mangga

Foto di rumah duka

Tiba-tiba kami dikejutkan dengan kabar duka, bahwa sepupu dari Ibuku telah meninggal dunia dan jenazahnya akan sampai sebentar lagi, untuk sekarang ibuku dan sepupunya sudah tinggal di kecamatan yang berbeda , jadi jenazahnya akan dibawa ke kampung kami, kami pun menunggu kepulangan jenazah dari tempat tinggal beliau sekarang.

menunggu datangnya jenazah

Malam hari anak-anak bermain kembang api, anak-anak senang sekali bermain kembang api. Kembang api yang aku beli yang aman untuk mereka, aku juga selalu mengawasi mereka disaat bermain kembang api, takut dan khawatir jika mereka bermain tanpa ada aku atau suamiku yang menemani.

Anak-anak bermain kembang Api

Sekian sahabat steemian untuk diary game ku hari ini. Terimakasih untuk yang telah membaca dan mendukung postinganku.
Wassalam
Salam hangat
@megaaulia