Zaman dulu jauh berbeda dengan sekarang. Untuk memotred selembar foto saja harus bersusah payah mencari camera digital menggunakan file. Jauh berbeda dengan sekarang bisa berfoto sukaria kapan saja dengan menggunakan handphone canggih milik pribadi. Dulu tahun 2006 penggunaan teknologi belum seperti sekarang, handphone biasa saja masih sangat jarang ditemukan di sekolah. Pada hari perpisahan sekolah tahun 2006, camera digital milik saya satu-satunya untuk mendokumentasikan hari perpisahan kami. Seandainya saya tidak menyiapkan camera di hari perpisahan sungguh hari ini mungkin kami tidak ada dokumen hari perpisahan.
Saya merasa bahagia, karena dengan dokumen saya, teman-teman saya hari ini bisa melihat kenangan masa lalu. Lucu sih foto masa yang tergolong remaja, muda dan bahkan sekarang rata-rata sudah berkeluarga. Tidak heran jika saya hari ini banyak dokumen, karena memang dari dulu saya sudah suka berfoto-foto/tukang foto walaupun bukan ahli photography.
Sejarah mencatat bahwa kami pernah bersama-sama mengenyam pendidikan Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lhoksukon. Sekolah yang kami cintai yang begitu banyak kenangan yang tidak terekam dengan kamera maupun tulisan. Hanya beberapa lembar foto ini saja sebagai saksi hidup bahwa kami yang ada dalam foto ini adalah para Alumni SMAN 1 Lhoksukon Tahun 2006.
Guru yang mengangkat mutia di tengah lautan
Camera adalah berperan penting dalam membuktikan sebuah sejarah. Selembar foto bisa merangkai ribuan tulisan, ribuan tulisan tidak akan pernah mampu membuat selembar foto. Maka dari selembar foto akan menulis sedikit cacatan sejarah tentang saya. Foto-foto ini adalah saksi. Kami adalah bagian dari keluarga besar SMAN 1 Lhoksukon yang tercatat dalam buku induk.
Kamu sudah melakukan sesuatu yang bermanfaat dan bisa dikenang oleh teman sepanjang masa. Foto-foto dokumen kamu itu bagus.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit