Kultum atau kuliah tujuh menit merupakan aktivitas ceramah keagamaan yang disampaikan oleh seorang ustadz ataupun guru, kepada para jamaah ataupun santrinya.
Kultum biasanya disampaikan oleh ustadz atau guru sesaat sesudah aplikasi sholat berjamaah di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan 1443 H atau 2022 akan langsung tiba. Sebagai umat Islam yang baik, kami hendaknya udah mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan 1443 H atau 2022.
Layaknya yang tertuang di dalam naskah kultum berikut ini, sehingga puasa Ramadhan 1443 H atau 2022 kami berkualitas, hendaknya kami menghindari segala sesuatu yang mampu merusak pahala puasa kami layaknya ghibah, namimah, dll.
Dikutip Kabarlumajang.Com berasal dari laman UNIDA Gontor, berikut naskah kultum Ramadhan 1443 H atau 2022 mengenai sejarah puasa dan cara sehingga puasa Ramadhan jadi berkualitas.
Ya ayyuhalladziina aamanuu kutiba ‘Alaikumus shiyaamu kamaa kutiba ‘Alal ladziina min qablikum la’allakum tattaquun.
Puasa merupakan rukun Islam, tiap-tiap Ramadhan kami lakukan Ibadah ini bersama dengan bahagia hati.
Demikian juga bersama dengan umat sebelumnya, diwajibkan berpuasa. Sesudah itu timbul pertanyaan didalam hati kami, bagaimana puasa umat-umat terdahulu?
Nabi Nuh As, umurnya 950 th, laksanakan puasa selama hidupnya jikalau hari raya Idul Fitri dan Qur’Ban.
Lantas sehabis kami tela’ah ulang kata “Min qoblikum” tersebut bagaimana?
Di didalam agama Yahudi, puasa diwajibkan selama 40 hari. Mulanya adalah 30 hari, lalu sesudah itu jadi 40 hari.
Lain halnya bersama orang-orang kristen yang lebih bersifat spiritualistik. Saking spiritualistiknya orang-orang kristen mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah Swt. Mereka di wajibkan puasa selama 50 hari.
Sedangkan di di dalam Islam diwajibkan selama 30 hari.
Kami seluruh puasa, masing-masing punyai ni’at dan yang mengetahui hanyalah Allah. Agar kami bukan terhitung didalam golongan orang-orang yang cuman meraih haus dan lapar maka hendaknya laksanakan puasa bersama dengan penuh keimanan.
Hadirin rahimakumullah..
Ramadhan ini merupakan bulan yang punya tak terhitung keberkahan, diantaranya adalah turunnya al-qur’an.
Menurut penelitian, kitab-kitab kudus layaknya suhuf Ibrohim, taurot, Injil, Zabur dan al-qur’an turun terhadap bulan Ramadhan cuman tanggalnya saja yang berbeda.
Al-Quran adalah furqan, pembeda. Furqan sahih-sahih membedakan zaman sebelum dan sesudah Islam, menjadi konkret perbedaanya antara zaman sebelum dan sesudah turunnya al-qur’an.
Hadirin rahimakumullah...
Bagaimana sehingga puasa kami berkualitas? Sebagaimana puasa para sholihin yang berpuasa Ramadhan bersama memahami batas-batasnya dan mempertahankan puasanya.
Mengutip berasal dari perkataan Imam Ghazali didalam Kitab Ihya Ulumuddin diantara caranya yaitu: Mempertahankan Lisan, berbicara yang baik, bukan laksanakan pertengkaran, dzikrullah, membaca Al-Qur’An, mempertahankan Mata, bukan menonton hal-hal yang di haramkan oleh Allah Swt, menghidari ghibah dan namimah, mempertahankan pendengaran berasal dari hal-hal yang bukan berguna, mempertahankan anggota badan berasal dari susatu yang bukan disesuaikan bersama syari’at Islam dan bukan hiperbola di di dalam berbuka puasa.