Desa ini istimewa dengan iramanya sendiri. Kadang sunyi, kadang riuh. Seiring berjalannya waktu, membuat desa ini mulai penuh. Kangen, bahkan rindu. Langit mulai merah, di perempatan Ulee Madon, menyapa saya yang sudah lebih lama tinggal disini.
Ulee Madon, tak hanya romantik desanya. Ulee Madon selalu punya sejuta potret kehidupan, di dalamnya hanya ada potret suka. Karena desa saya ini pandai menghapus duka.
Ulee Madon, jadi rumah bagi mereka yang lanjut usia. Meski moderenisasi mulai menjamah desa, dan merampas hak-hak pekerja tua renta. Yang muda bisa saja berkata "Rambut mereka memutih." tapi, mereka tak pernah letih.
Menyusuri riuhnya pasar, ada rasa menggelitik. Aku muda, tapi seolah hanya menunggu senja, tapi mereka yang tua, sudah melangkah gagah tanpa mengucap lelah. Ada mimpi yang tergambar dari wajah renta. Mereka pasti punya mimpi, mimpi indah menoreh masa depan untuk Ilahi, dan juga untuk kami.
Desa Ulee Madon selalu menyimpan rindu. Mulai dari senyum merekah, pedagang di pasar, hingga panganan ringan ala anggringan.
Semangat pagi dari Desa Ulee Madon, yang selalu ku rindukan. Ulee Madon Desa istimewa, penuh kenangan.
Salam Steemian Indonesia 💫
~Keep writing~
Salam Sahabat Inspiratif
Good post
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit